MENGGUGAT KEPALSUAN BIBLE

Rabu, 18 November 2009
oleh Sony Kusumasondjaja

"Maka celakalah bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan mereka, Kemudian berkata: Alkitab ini adalah dari Allah, untuk dijual dengan murah. Maka celakalah bagi mereka disebabkan tulisan tangan mereka, karena perbuatan mereka."(QS Al-Baqarah:79)

PENDAHULUAN

Kitab Suci merupakan hal yang vital dalam kehidupan beragama. Dalam Islam, kitab suci merupakan kitab yang memuat firman Allah swt yang digunakan sebagai panduan bagi orang-orang yang bertaqwa, sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat Al Quran:
"Kitab ini (Al Quran) tidak ada keraguan atasnya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa." (QS Al Baqarah:2-5)

Sebelum masa Rasulullah Muhammad saw, Allah telah mengutus beberapa Rasul untuk mengajarkan keesaan Allah. Di antara mereka, ada yang dibekali dengan kitab suci, termasuk di antaranya adalah Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Daud as, dan Nabi Isa as.

Agama Kristen, yang mengaku sebagai pengikut nabi Isa as., mengimani keberadaan kitab-kitab nabi Musa (Taurat), nabi Daud (Zabur atau yang mereka sebut dengan Mazmur), dan nabi Isa (Injil). Kitab Taurat, Zabur, dan Injil tersebut dipadukan dalam sebuah kitab, bersama beberapa surat-surat pendek lainnya, menjadi Bibel yang kemudian diakui umat Kristen sebagai kitab suci agama-mereka.

Seiring dengan pengaruh Kaisar Romawi dan Konsili Gereja pada masa kekaisaran Romawi, maka kesucian dan keaslian kitab suci agama Kristen pun mulai ternodai. Noda-noda yang mencemari kesucian kitab suci inilah yang akan kita kupas bersama.

PENJELASAN MENGENAI KITAB BIBEL
1. Kitab Perjanjian Lama
Bibel terdiri dari dua kitab utama yaitu Kitab Perjanjian Lama (The Old Testament) dan Kitab Perjanjian Baru (The New Testament). Kitab Perjanjian Lama sering disebut sebagai Kitab TENAKH, terdiri dari tiga bagian yaitu Tora, Nebi'im, dan Ketubim.

Tora atau Taurat berarti pengajaran. Kitab Taurat ini memuat lima kitab, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Nebi'im berarti kitab nabi-nabi terkemudian, yang terdiri dari kitab nabi Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria, dan Maleakhi. Ketubim berarti pujian, terdiri dari kitab-kitab Zabur atau Mazmur, Amsal Sulaiman, Ayub, Kidung Agung, Rut, Ratapan, Pengkhotbah, Ester, Daniel, Ezra, Nehemia, Tawarikh I, dan Tawarikh II.

Meskipun umat Kristen Protestan dan Katolik Roma sama-sama mengakui Bibel sebagai kitab suci mereka, namun toh Bibel yang mereka gunakan berbeda. Bible Katolik Roma lebih tebal dibandingkan dengan Bibel Kristen Protestan karena jumlah kitab pada Kitab Perjanjian Lama Katolik Roma lebih banyak 9 buah dibandingkan yang digunakan Kristen Protestan. 9 kitab tersebut dianggap oleh Gereja Protestan tidak layak dianggap sebagai kitab suci. (Subhanallah, ini yang salah apakah karena 9 kitab tersebut sebenarnya buatan manusia biasa atau manusianya yang merasa bisa menentukan kesucianfirman Tuhan?!)

Perjalanan panjang kitab Taurat berawal dari wafatnya Nabi Sulaiman tahun 992 SM. Kerajaan beliau selanjutnya terpecah menjadi dua, di utara dinamakan Kerajaan Israel dengan ibukota Samaria, dan di selatan dinamakan Kerajaan Yehuda dengan ibukota Yerusalem. Yerusalem adalah tempat penyimpanan naskah asli Taurat sehingga warga Israel sering beribadah di Yerusalem.

Tindakan itu membuat raja Israel tersinggung, dan mengubah kota Bethel sebagai pusat peribadatan baru dan membuat patung-patung anak lembu untuk dijadikan sesembahan. Akhirnya, rakyat Israel kembali pada ajaran paganisme (menyembah berhala).

Karena rakyat Israel sudah kembali terbiasa menyembah berhala, maka mereka pun lambat laun melupakan kitab Taurat. Allah memberikan adzab kepada mereka melalui bangsa Asyur yang melakukan pembuangan masyarakat Israel dan melakukan kawin campur secara paksa sehingga terjadi asimilasi keturunan dan kepercayaan.

Bangsa Yehuda sendiri juga mulai melanggar banyak hukum Taurat sehingga Allah menghancurkan mereka, melalui raja Babylonia, Nebukanedzar. Tempat-tempat ibadah mereka, termasuk tempat penyimpanan naskah asli Taurat dihancurkan. Nebukanedzar juga memaksa bangsa Yehuda melakukan kawin campur sehingga terjadi pula asimilasi kebudayaan. Karena dua kejadian ini, maka baik masyarakat Israel maupun Yehuda banyak yang melupakan bahasa Ibrani.

Nabi Uzair as pernah mencoba menulis ulang kitab Taurat nabi Musa as dalam bahasa Aram, karena bangsa Yahudi sudah banyak yang tidak bisa berbahasa Ibrani lagi. Naskah berbahasa Aram ini sempat diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani yang dikenal sebagai Naskah Septuaginta. Namun kedua naskah tersebut hilang pada abad 2SM.

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa kitab Taurat nabi Musa as sudah lenyap sejak abad ke-6 SM. Begitu pula salinan Nabi Uzair dan naskah Septuaginta. Lalu siapa yang menulis Ktab Perjanjian Lama yang sekarang digunakan umat Kristen Protestan dan Katolik Roma? Tdak ada umat Kristen yang dapat menjawab pertanyaan sederhana ini.

2. Kitab Perjanjian Baru
Kitab Perjanjian Baru terdiri dari empat kitab Injil (karangan Matius, Markus, Lukas, dan Yohannes), 13 surat yang ditulis Paulus, 3 surat Yohannes, 1 surat Yakobus, 1 surat Yudas, 2 surat Petrus, 1 surat Lukas kepada orang Ibrani, dan Wahyu kepada Yohannes. Semua surat yang ditulis Paulus, Yakobus, Yohannes, Yudas, Petrus, dan lain-lain jelas bukan firman Tuhan. Bagaimana dengan empat kitab Injil tersebut?

Nama yang melekat di belakang kata Injil adalah nama penulis Injil tersebut, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yohannes. Namun siapakah keempat orang tersebut? Tidak ada keterangan yang jelas. Matius dan Yohannes penulis Injil bukanlah Matius dan Yohannes, dua dari 12 murid pilihan Yesus. Matius dan Yohannes sendiri yang menyatakan secara eksplisit dalam Injil mereka bahwa mereka bukan murid-murid Yesus. Bagaimana dengan Markus dan Lukas? Sama saja, tidak ada yang mengetahui siapa mereka sebenarnya. Matius, Markus, Yohannes, dan Lukas benar-benar sosok misterius dalam sejarah penulisan Injil. Betapa
anehnya, kitab suci yang seharusnya digunakan sebagai pedoman hidupternyata ditulis oleh sosok-sosok manusia yang tdakjelas identitasnya!! Apabila penulisnya saja sudah tidak jelas, bagaimana mungkin kita dapat meyakini kebenaran isinya?

Lalu, bagaimana asal mula umat Kristen menetapkan keempat Injil tersebut sebagai kitab suci kalau memang penulisnya tidak diketahui? Hal ini tidak terlepas dari kondisi penyebaran agama Kristen sekitar abad 2-3M. Saat itu begitu banyak Injil yang beredar dan digunakan sebagai kitab suci. Konsili di Nicea tahun 325M mengumpulkan puluhan Injil yang ditulis oleh penulis yang berbeda-beda, kemudian dipilih empat Injil secara random yang kemudian ditetapkan oleh Konsili dan Kaisar sebagai kitab suci yang resmi digunakan. Sedangkan puluhan Injil yang lain dimusnahkan.

Melihat sejarahnya yang seperti itu, tidak heran apabila Ahmed Deedat menyatakan bahwa ada 50.000 kesalahan dan pertentangan dalam Kitab Bibel Revised Standard Version terbitan tahun 1952 dan 1971. (Meskipun pada Bibel New Revised Standard Version kesalahan tersebut sudah dikurangi dan direvisi oleh manusia biasa.)

BUKTI-BUKTI KEPALSUAN AYAT-AYAT BIBEL
Begitu banyak pertentangan ayat dalam Bibel. Ayat-ayat yang saling bertentangan ini begitu banyaknya sehingga sulit untuk dipercaya bahwa ayat yang lain pun terjamin kebenarannya. Salah satu pertentangan ayat yang bisa disajikan di sini adalah, apakah Yesus diutus sebagai Rasul dengan membawa damai atau membuat peperangan?

"Sebab Allah mengutus AnakNya ke dunia bukan untuk menghakimi dunia, tapi untuk menyelamatkannya oleh Dia." (Yohannes 3:17)
"Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari mertuanya, dan musuh orang ialah orang seisi rumahnya." (Matius 10:34-36)

Dalam satu kesempatan dialog dengan Pendeta dari Sekte Kristen Ortodoks Syria sekitar tahun 2001, penulis menanyakan tentang banyaknya pertentangan dalam Bibel dan dijawab,"Kami memang menyadari bahwa dalam Bibel terdapat ayat-ayat yang saling bertentangan. Namun dalam Bibel edisi yang akan datang, kami sudah merevisi ayat-ayat tersebut."

Subhanallah, betapa hebatnya manusia yang sanggup merevisi firman Tuhan!! Dan mereka berterus terang mengaku kalau mereka melakukan perubahan-perubahan tersebut!! Lebih jauh lagi, ketika penulis menanyakan nasib umat Kristen yang sudah meninggal dan beriman pada ayat-ayat yang salah tersebut, Pendeta tersebut dengan enteng menjawab,"Kalau masalah itu, saya tidak tahu. Itu urusan mereka dengan Tuhan."

Begitu banyak ayat yang menghina keagungan Allah swt sebagai dzat yang Maha Agung dan Maha Perkasa.
"Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Tuhan bahwa ia telah menjadikan manusia di bumi. Dan itu memilukan hatiNya." (Kejadian 6:5-6)
"Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." (Kejadian 32:28)
Dalam ayat pertama dijelaskan bahwa Allah swt menyesal dan sedih karena telah menciptakan manusia. Tidakkah Allah Maha Pencipta dan Maha Mengetahui segala yang telah, sedang, dan akan terjadi? Dan pada ayat kedua diceritakan bahwa Allah bergumul melawan Nabi Yakub, dan Allah kalah. Subhanallah, Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan!! Tidakkah mengherankan akal sehat kita bahwa Tuhan yang diimani oleh umat Kristen berkali-kali tidak berdaya melawan manusia, sekali kalah duel melawan Nabi Yakub dan tidak berkutik saat disiksa dan dibaptis di kayu salib oleh kaum Yahudi!!

Begitu banyak ayat yang menghina kemuliaan para Nabi dan Rasul Allah.
Ayat-ayat tersebut menuduh mereka melakukan perbuatan yang hina dan tercela, seperti Nabi Nuh yang dituduh mabuk dan bertelanjang bulat (Kejadian 9:20), Nabi Luth yang dituduh berzinah dengan dua anak kandungnya hingga melahirkan anak-anak hasil perzinahan (Kejadian 19:30-38), Nabi Yehuda yang berzinah dengan mantan menantunya (Kejadian 38:16-18), Nabi Daud yang dituduh menipu Uria dan berzinah dengan istri Uria (II Samuel 11;2-5), dan Nabi Sulaiman dituduh gila wanita dan mendurhakai Tuhan (Raja-Raja I 11:1-4).

Dengan kata-kata yang begitu kasar dan joroknya hingga penulis tidak berani mengutipnya dalam tulisan ini, Bibel menceritakan kisah-kisah yang sangat tidak masuk akal mengenai Nabi dan Rasul Allah yang mulia. Mungkinkah kitab suci mengandung tulisan yang bahasanya bahkan lebih jorok dibandingkan buku-buku cerita porno yang dijual di kaki lima?

Begitu banyak perubahan atas Bibel yang dilakukan secara terang-terangan oleh Gereja. Perubahan-perubahan ini dilakukan secara periodic, pada ayat-ayat yang sering dijadikan bahan perdebatan panas antara umat Islam dan umat Kristen. Perubahan ini dilakukan baik berupa penambahan, pengurangan, maupun penggantian ayat dan dilakukan oleh baik Dewan Gereja di luar negeri maupun oleh Lembaga Alkitab Indonesia. Yang menarik untuk diketahui adalah perubahan ayat mengenai hukum halal haramnya memakan daging babi bagi umat Kristen Indonesia.

"Demikian juga babi, meskipun berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak, haram itu bagimu." (Imamat 11:7, Bibel terbitan Lembaga Alkitab Indonesia tahun 1968)
"Demikian juga babi hutan, meskipun berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak, haram itu bagimu." (Imamat 11:7, Bibel terbitan Lembaga Alkitab Indonesia tahun 1979)

PENDAPAT UMAT KRISTEN TENTANG KEPALSUAN BIBEL
David F. Hinson dalam buku The History of Israel (2001) menyatakan,"Dalam mempelajari sejarah Israel hendaknya selalu diingat bahwa kita berhadapan dengan legenda dan bukan sejarah. Cerita-cerita itu bukanlah laporan-laporan yang ditulis segera setalah peristiwa itu terjadi namun ditulis beberapa abad kemudian sebagai hasil ingatan seorang ayah yang bercerita kepada anak-anaknya dari satu generasi ke generasi berikutnya."

Dr.GC van Niftrik dan DS BJ Boland dalam buku Dogmatika Masa Kini (1967) menyatakan terus terang,"Kita tidak usah malu-malu mengakui bahwa terdapat berbagai kekhilafan dalam Alkitab, kekhilafan tentang angka-angka perhitungan, tahun dan fakta. Dan tak perlu kita pertanggungkan kekhilafan itu pada caranya."

Prof. Alvar Ellegard dalam bukunya Jesus 100 Years Before Christ (1999) mengatakan, "Tujuan mereka adalah untuk menyebarkan cerita tentang Yesus yang dikemas sesuai dengan ajaran yang telah ditetapkan Gereja mereka, yang dipungut dari berbagai sumber yang cocok dengan keinginan mereka, baik dari sumber sejarah, cerita dongeng, maupun khayalan."

KESIMPULAN
Dari tulisan di atas, jelas bisa disimpulkan bahwa tudingan mengenai kepalsuan Bibel ternyata bukan saja terbukti dari ayat-ayat Bibel sendiri, namun juga diakui oleh para pemuka agama Kristen di seluruh dunia dan juga dari perubahan-perubahan ayat yang niscaya masih terjadi sampai saat ini. Mudah-mudahan, tulisan ini dapat membuat kita terus bersyukur atas nikmat Iman dan Islam yang Allah berikan kepada kita. Kita juga bisa merasa lega dan aman atas kebenaran Al Quran karena Allah telah berjanji untuk tetap menjaga kemurnian dan kebenarannya.

"Sesungguhnya Kami (Allah) yang menurunkan Al Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (QS Al Hijr:9)

KEBOHONGAN PAULUS


"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang (Yahudi & Kristen) yang menulis Alkitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: 'Ini dari Allah', untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan." (QS. 2:79)

Paulus, seorang dari Tarsus (di Turki), kaki tangan penjajah Romawi dan Yunani atas bangsa Palestina, adalah PEMBOHONG nomor wahid dalam ajaran Yesus, yang telah menyesatkan sebagian umat manusia. Ajarannya, kemudian dikenal dengan sebutan "Kristen". Ajaran Kristen dan Gereja, sama sekali bukan dan tidak pernah diajarkan oleh Yesus! Seluruh surat2 Paulus yang berjumlah 14 kitab, yang tergabung dalam Perjanjian Baru, adalah BOHONG BESAR!

Agama Kristen, kelahirannya dibidani oleh Paulus dalam GALATIA:
2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, [b]supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.

Paulus, sama sekali bukan dan tidak pernah menjadi murid Yesus! Bahkan, Paulus pun tidak pernah bertemu dengan Yesus! Paulus adalah seorang penyesat ajaran Yesus demi kepentingan penjajah Romawi dan Yunani yang menguasai Palestina. Ia bukanlah orang dimana Yesus mengemban misinya. Namun demikian, setelah terangkatnya Yesus ke langit, ia mengaku2 sudah bertobat dan mengaku2 sebagai rasul. Padahal, Yesus tidak pernah menyebut, menunjuk, mengenal, mengangkat, dan melihat manusia yang bernama Paulus dari Tarsus! Bahkan, ciri2nya pun Yesus tidak pernah menyebutkannya! Kecuali namanya dipromosikan melalui kitab propaganda karangan pengarang "Lukas" yang diberi nama "Kisah Para Rasul" (nama versi Alkitab Indonesia).

Seluruh ajaran Paulus bertentangan dengan misi dan tugas kerasulan Yesus yang terbatas hanya untuk umat Israel. Jika kita bahas seluruh ajaran Paulus ini, rasanya terlalu membuang2 waktu, karena akan memakan tulisan yang sangat melelahkan untuk dibaca.

Di sini, kami hanya menyuguhkan beberapa ajaran Paulus saja yang kami rasa cukup mewakili atas semua kebohongan ajaran Paulus Tarsus. Berikut ini kami suguhkan kebohongan fundamental ajaran Paulus terhadap ajaran Yesus dalam GALATIA:

1:10. Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.
1:12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.
1:13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya.
1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.
1:15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,
1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;
1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.
1:18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.
1:19 Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.
1:20 Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.
1:21 Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia.
1:22 Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea.
1:23 Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya.
1:24 Dan mereka memuliakan Allah karena aku.

Dari tulisan tangan Paulus di atas, terdapat tiga fakta fundamental kebohongan Paulus:

1. Paulus mengaku menerima Injil bukan dari manusia, tetapi dari Yesus (ayat 12). Injil yang bagaimanakah yang diterima Paulus dari Yesus ini? Mengapakah Paulus tidak menunjukkannya kepada umat manusia? Jika injil yang dimaksud adalah keempat injil kanonik, bukankah keempat injil kanonik ini ditulis oleh masing2 pengarangnya jauh setelah terangkatnya Yesus ke langit? Pernyataan Paulus ini tidak lain hanyalah isapan jempol semata, tanpa bukti, dan mengada2!

2. Paulus mengaku2 menerima wahyu dari Yesus untuk memberitakan ajarannya kepada bangsa2 non Yahudi (ayat 16). Sebagaimana tersurat dalam injil2 kanonik, Yesus diutus Allah hanya untuk umat sesat Israel. Jadi, bagaimana mungkin Paulus menerima wahyu dari Yesus, sementara Yesus sendiri hanya seorang rasul utusan Allah? Pernyataan ini juga tidak lain hanyalah isapan jempol, tanpa bukti, dan mengada2!

3. Lebih jelas, Paulus sendiri mengakui kalau rupanya tidak dikenal oleh orang2 Kristen Yudea (ayat 22), yaitu sebuah wilayah di Palestina selatan yang dihuni oleh orang2 Israel keturunan Yehuda, tempat dimana Yesus mengemban misinya. Bagaimana mungkin seorang rasul utusan Yesus tidak dikenal oleh umat Israel dimana Yesus dibesarkan dan mengajarkan ajarannya? Lebih jauh, kecuali hanya sedikit, umat Israel tidak pernah mengakui Yesus sebagai nabi atau pun Tuhan! Bahkan, saking jengkelnya mereka, Yesus pun diburunya dan "dibantai" di tiang salib! Dari sini, kita bisa melihat bahwa umat Israel tidak mungkin menerima Paulus, oleh karena ia bukan dari golongan umat Israel, melainkan seseorang dari bangsa lain. Pernyataan Paulus ini membuktikan bahwa ia sama sekali bukan dan tidak pernah bahkan tidak mungkin menjadi murid Yesus! Lebih jauh lagi, sebenarnya Paulus telah mengada2kan sendiri kesaksiannya yang seolah2 orang2 Yudea tersebut beragama Kristen, padahal orang2 Yudea adalah orang2 Israel yang beragama Yahudi yang lantang menolak Yesus! Kalau begitu, siapakah yang mengajarkan Kristen kepada orang2 Yudea? Bukankah Paulus sendiri ditolak? Benar2 isapan jempol!

Terlalu jelas, bagaimana Paulus mengada2kan sendiri ajarannya dengan mengaku2 menjadi rasul yang diutus oleh Yesus. Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa seluruh ajaran Paulus ini bertentangan dengan tugas kerasulan Yesus, yakni menegakkan hukum Taurat dengan menggenapinya dengan Kitab Suci Injil. Berikut pernyataan Yesus menurut MATIUS:

5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Menurut ayat2 di atas, Yesus datang bukan untuk menghilangkan hukum Taurat dan kitab para nabi, tetapi hanya untuk menggenapinya (melengkapinya). Bahkan, Yesus mengancam kepada umat Israel, jika kehidupan agama mereka tidak lebih baik dari ahli2 Taurat dan orang2 Farisi, mereka tidak akan masuk kerajaan surga. Perlu dijelaskan, bahwa ahli2 Taurat dan orang2 Farisi adalah kelompok masyarakat Israel yang selalu menentang dan mencari2 kesalahan Yesus, karena mereka menolak kerasulan Yesus.

Untuk mempersingkat, berikut ini kami suguhkan beberapa kebohongan ajaran Paulus yang nyata2 bertentangan dengan tugas kerasulan Yesus:
1. KEBOHONGAN PAULUS 1: Yesus adalah Tuhan.

1 KORINTUS 8:6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.

Menurut ayat karangan Paulus di atas, Yesus adalah Tuhan. Padahal, Yesus sama sekali bukan dan tidak pernah menyatakan dirinya sebagai Tuhan! Kata2 Yesus dalam injil2 kanonik justru menunjukkan bahwa ia hanyalah seorang utusan Allah kepada umat Israel.

ULANGAN 4:35 Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.

MATIUS 15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

MARKUS 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

YOHANES 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

2. KEBOHONGAN PAULUS 2: Sunat tidak penting.

GALATIA 5:6 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.

1 KORINTUS 7:19 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.

Menurut ajaran Paulus di atas, sunat itu tidak penting dan tidak punya arti, yang penting adalah iman dan mentaati hukum2 Allah. Hukum2 Allah yang bagaimanakah yang dimaksud Paulus ini?

Menurut Kitab Kejadian berikut ini, sunat adalah salah satu hukum Allah yang paling penting bagi umat Israel, dan WAJIB dilaksanakan oleh umat Israel terhadap seluruh orang laki2. Jika menolak, maka orang itu harus dibunuh! Bahkan, Yesus pun disunat (LUKAS 2:21).

KEJADIAN 17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."

3. KEBOHONGAN PAULUS 3: Salib menebus dosa.

GALATIA 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Menurut ajaran Paulus di atas, bahwa Yesus disalib adalah untuk menebus dosa2 manusia. Ajaran yang sangat sesat dan tak berdasar! Ajaran Paulus ini bertentangan dengan ajaran Taurat dan Yesus berikut ini:

YEHEZKIEL 18:20 Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.

MARKUS 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. (lihat juga MATIUS 19:14).

Menurut Yehezkiel, setiap orang akan menanggung akibat perbuatannya masing2. Bahkan menurut Yesus sendiri, anak2 adalah pemilik kerajaan surga, yang berarti keadaan mereka adalah suci tanpa dosa. Bagaimana mungkin anak2 yang suci tanpa dosa harus ditebus dosanya? Ini adalah ajaran Paulus yang paling ngawur!

4. KEBOHONGAN PAULUS 4: Segala sesuatu halal.

1 KORINTUS 6:12 Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.

Pernyataan Paulus di ataslah yang menjadi dasar pola hidup freesex dan mabuk2an di negara2 Barat. Padahal, Tuhan mengharamkan zinah dan memerintahkan agar para pelakunya dilempari batu sampai mati (IMAMAT 20:1-27 dan ULANGAN 22:13-30); Tuhan mengharamkan anggur dan minuman keras (IMAMAT 10:9); Tuhan mengharamkan beberapa binatang termasuk babi (IMAMAT 11:1-47 dan ULANGAN 14:3-21); Tuhan mengharamkan darah (IMAMAT 17:12); Beberapa hal termasuk sperma adalah najis (IMAMAT 15:1-34); Laki2 yang keluar sperma atau campur dengan istri, keduanya harus mandi wajib (IMAMAT 15:16-18); Tuhan mengharamkan riba (ULANGAN 23:19-20); Yesus memerintahkan potong tangan/kaki bagi pencuri (MATIUS 5:30; 18:8 dan MARKUS 9:43,45); Yesus memerintahkan cungkil mata bagi laki2 yang yang mengingini perempuan bukan istrinya (MATIUS 5:29; 18:9 dan MARKUS 9:47); Yesus memerintahkan rajam bagi pelaku zinah (YOHANES 8:7); dan lain-lain.

LEGENDA-LEGENDA NATAL

Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa Yesus lahir bukan pada bulan Desember, sehingga merayakan Natal pada bulan Desember untuk merayakan hari kelahiran Yesus sebenarnya adalah perayaan yang salah alamat, apalagi tanggal 25 Desember adalah hari lahirnya dewa matahari yaitu dewa yang diagungkan oleh para penyembah berhala –pagan- di kawasan Mediterania.

Natal adalah hasil adopsi (sinkretisasi) dari ritual keagamaan agama para pagan -penyembah berhala-. Perayaan Natal yang seperti sekarang ini adalah perayaan yang sama sekali tidak berasal dari ajaran Yesus, Yesus dan murid-muridnya sama sekali tidak pernah melakukannya, dalam kitab suci agama Kristen tidak satu ayatpun yang berbicara tentang perayaan Natal.

Biasanya dalam perayaan Natal ada pernak-pernik yang menghiasinya, di-antaranya : Pohon Natal (cemara), Cristmas Stockings, Mistletoe, Holly, Ivy & Greenry, The Candy Cane, Cristmas Cards dan Pointsettias, hampir semuanya dari perayaan Natal dan pernak-perniknya tidak bersumber dari ajaran Yesus, dan yang paling mencengangkan ada beberapa yang bersumber dari kebiasaan orang-orang musyrik dan yang lainnya dari mitos-mitos atau legenda-legenda belaka.

Dalam kajian kali ini, kita akan mencoba mencari tahu tentang mitos-mitos atau legenda-legenda yang ada di seputar Natal, dengan maksud agar umat Islam tidak ikut-ikutan merayakan Natal yang dapat menggiring umat Islam kepada kebiasaan-kebiasaan para penyembah berhala yang tidak dapat memberikan manfaat yang berarti bagi kehidupan keagamaan tetapi justru keburukan.

1. NATAL
Perkataan Natal sendiri berasal dari bahasa portugis yang artinya maulid, kelahiran, seperti dalam istilah Dies Natalis (Hari Kelahiran), sedang kata Christmas berasal dari kata Cristes maesse, frase dalam bhs Inggris yg berarti Mass of Christ (Misa Kristus). Kata Christmas sering disingkat menjadi Xmas. Sebab abjad "X" adalah abjad pertama dalam bahasa Yunani untuk nama Kristus (Yesus).

Natal adalah ritual keagamaan yang diadopsi dari ritual keagamaan para penyembah berhala di era Romawi. Natal sama sekali tidak pernah diajarkan dan dilakukan oleh Yesus serta murid-muridnya, Natal baru ada 500 tahun setelah masa dakwah Yesus.

2. POHON NATAL
Dari mana asal mula tradisi memasang pohon Natal? Kelihatannya tak seorang pun tahu dengan pasti siapa yang memulai tradisi tersebut untuk merayakan Natal, namun ada cukup banyak Legenda yang beredar di kalangan orang Kristen sendiri, di antaranya adalah:

Bangsa Mesir
Seperti layaknya perayaan Natal, pohon natal juga bila dirunut berasal dari salah satu budaya disana yang kemudian diadopsi oleh bangsa Roma, simbol tanda kemenangan hidup diatas kematian, perayaan bagi dewa Osiris

Pohon Natal dan Bangsa Roma
Pada jaman dahulu bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk perayaan Saturnalia (perayaan bagi dewa Saturnus / dewa Agrikultur), mereka menghiasinya dengan hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil, karena pada tanggal 25 Desember ini adalah hari kelahiran dewa matahari, Mithras, yang asal mulanya dari Dewa Matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Perayaannya mengdopsi gaya mesir.

Kebiasaan Kaum Pagans Kuno di Inggris dan Jerman/Skandinavia

Legenda yang palilng mendekati adalah tradisi Kaum Druids di Inggris, berupa perayaan Soltice, juga perayaan Yule Log (Kayu/pohon Oak) kaum Pagans di Jerman, berupa kepercayaan bahwa tumbuhan hijau melambangkan keabadian hidup, maka Cemara, yang juga tumbuh di Musim dingin dipuja sebagai lambang keabadian dan mistletoe (lingkaran daun) dipasang di depan pintu sebagai simbol anti roh jahat. Pihak gereja skandinavia kemudian mengubah perayaan ini menjadi tradisi kristen degan menambah adegan drama natal.

Pengalaman "supranatural" St. Boniface
Menurut sebuah Legenda, ada seorang pendeta Inggris bernama St. Boniface yang memimpin beberapa gereja di Jerman dan Perancis. Suatu hari dalam perjalanannya dia bertemu dengan sekelompok orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di sebuah pohon oak. Untuk menghentikan perbuatan jahat mereka, secara ajaib St. Boniface merobohkan pohon oak tsb dengan pukulan tangannya. Setelah kejadian yang menakjubkan tersebut di tempat pohon oak yang roboh tumbuhlah sebuah pohon cemara.

Martin Luther dan pohon cemaranya
Cerita lain mengisahkan kejadian saat Martin Luther, tokoh Reformasi Gereja, sedang berjalan-jalan di hutan pada suatu malam. Terkesan dengan keindahan gemerlap jutaan bintang di angkasa yang sinarnya menembus cabang-cabang pohon cemara di hutan, Martin Luther menebang sebuah pohon cemara kecil dan membawanya pulang pada keluarganya di rumah. Untuk menciptakan gemerlap bintang seperti yang dilihatnya di hutan, Martin Luther memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut.

3. CHRISTMAS STOCKINGS
Berasal dari Legenda Sinterklas, tentang seorang miskin yang hendak menjual ke 3 anak perempuannya, st. Ni-cholas yang mengetahui hal tersebut lalu diam-diam datang dan memasukkan beberapa keping uang emas kedalam sebuah stocking milik salah satu anak gadis tersebut yang sedang dikeringkan dekat perapian.

4. MISTLETOE

Juga berasal dari tradisi kaum Druid, krena dipercaya mempunyai daya magis untuk kesehatan, kesuburan dan pengu-siran setan, Mistletoe merupakan simbol perdamaian dan kesehatan.

5. HOLLY, IVY & GREENERY
Juga berasal dari tradisi Druid, ditujukan untuk menambah semangat, baunya yang harum membuat semangat saat menantikan musim dingin, merupakan simbol anti setan (rasa dingin).

6. THE CANDY CANE
Salah Satu tradisi yang bukan dari tradisi bangsa lain adalah permen tongkat gembala, diambil dari kisah saat kelahiran kristus. Tapi tujuan sebenarnya dari ide pembuatan permen ini sebetulnya berasal dari seorang pemimpin Koor gereja sekitar abad 17. dan tujuan aslinya adalah ... agar anak-anak yang ikut kegereja disibukkan dengan permen yang lucu ini (dan tidak mengganggu jalannya misa (dan koor)).

baru sekitar 1927, seorang imigran Belanda, August Imgard, membuatnya sebagai bagian dari hiasan pohon natalnya.

7. CHRISTMAS CARDS
Bertukar kartu, memang sudah menjadi bagian umum dari natal (dan lain lainnya). berasal dari Inggris tahun 1843, oleh Sir Henry Cole, seorang direktur museum. Karena kesibukkannya, ia meminta seorang pelukis, John Calcott Horsley, untuk membuat sebuah pesan bergambar, yang akan ia tanda tangani dan akan dikirimkan ke teman-temannya.

8. POINSETTIAS
Adalah nama dari sebuah tumbuhan Mexico, diambil dari nama Joel R. Poinsett, duta besar Amerika yang membawa tanaman tersebut tahun 1828. tapi tumbuhan ini berasal dari Legenda mexico.
Demikianlah sedikit informasi yang telah kita telusuri jejaknya tentang Natal dan pernak-perniknya, ternyata semuanya itu sebagian berasal dari perayaan orang-orang musyrik, mencontoh kebiasaan seseorang, mitos dan legenda belaka, hanya satu yang diaku-aku berasal dari tradisi Kristen sendiri yaitu The Candy Cane atau permen tongkat gembala.

Namun tradisi permen tongkat gembala tidak pernah dilakukan oleh Yesus atau murid-muridnya, pengakuan tersebut hanya karena kata tongkat gembala yang memang ada dalam Bible, tetapi hal itu tidak berkaitan sama sekali.

Semestinya orang-orang Kristen mengkritisi ritual-ritual semacam itu yang notabene bukan ajaran Yesus padahal mereka mengaku sebagai pengikut Yesus, karena dalam Bible ada ancaman bagi mereka :

Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri" Markus 7:9

Inilah perintah dalam Bible yang dikesampingkan :

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Injil Yohanes 17:13

Semestinya umat Kristen meng-Esa-kan Allah seperti sabda Yesus tersebut dan membersihkan ajarannya dari pengaruh orang-orang penyembah berhala, tidak malah mengadopsinya.

Bagi umat Islam ikut-ikutan merayakan Natal adalah sebuah kebodohan yang mungkin karena tidak tahu-menahu tentang ritual-ritual tersebut yang ikut saja ketika kaum intelektual Islam mengatakan :

‘tidak masalah bagi umat Islam memberikan ucapan Natal dan ikut dalam perayaan Natal, bukankah hal itu berarti menghormati nabi Isa as ?.'

Mungkin yang mengatakan demikian karena tidak belajar Kristologi sehingga tidak mengetahui secara ilmiah bahwa peringatan Natal adalah hasil adopsi dari agama pagan.

Ibn al-Qayyim mengatakan tentang ucapan Natal :

Adapun mengucapkan selamat berkenaan dengan syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi mereka adalah haram menurut kesepakatan para ulama. Dikutip dari kitab “Ahkâm Ahl adz-Dzimmah”

Memberi ucapan Natal pada hakekatnya bukanlah menghormati keharian nabi Isa as tetapi lebih tepat sebagai tanda persetujuan terhadap syi’ar-syi’ar kekufuran/kesyirikan yang mereka lakukan.

Sikap ini juga sama pernah disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin sebagaimana dikutip dalam Majmû’ Fatâwa Fadlîlah asy-Syaikh Muhammad bin Shâlih al-‘Utsaimîn, (Jilid. III, h.44-46, No.403). Wallahu a’lam. (al-islahonline)

HIKMAH PENGHARAMAN BABI


oleh Syeikh Fauzi Muhammad Abu Zaid


Hal ini penting untuk diketahui, terutama oleh pemuda-pemuda kita yang sering pergi ke negara-negara Eropa dan Amerika, yang menjadikan daging babi sebagai makanan pokok dalam hidangan mereka.

Dalam kesempatan ini, saya sitir kembali kejadian yang berlangsung ketika Imam Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Mereka bertanya kepadanya mengenai rahasia diharamkannya babi dalam Islam. Mereka bertanya kepada Imam, "Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal itu sekarang ini sudah tidak ada. Karena babi diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya.?"

Imam Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu babi betina.

Mengetahui hal itu, mereka bertanya, "Untuk apa semua ini?" Beliau menjawab, "Penuhi apa yang saya pinta, maka akan saya perlihatkan suatu rahasia."

Mereka memenuhi apa yang beliau pinta. Kemudian beliau memerintahkan agar melepas dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu kandang. Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh, untuk mendapatkan ayam betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari keduanya hampir tewas. Beliau lalu memerintahkan agar mengurung kedua ayam tersebut.

Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua ekor babi jantan bersama dengan satu babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan. Babi jantan yang satu membantu temannya sesama jantan untuk melaksanakan hajat seksualnya, tanpa rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya.

Selanjutnya beliau berkata, "Saudara-saudara, daging babi membunuh 'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seorang lelaki dari kalian melihat isterinya bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang yang memakannya."

Kemudian beliau memberikan contoh yang baik sekali dalam syariat Islam. Yaitu Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran di sekitar kita, yang memakan kotorannya sendiri. Syariah memerintahkan bagi orang yang ingin menyembelih ayam, bebek atau angsa yang memakan kotorannya sendiri agar mengurungnya selama tiga hari, memberinya makan dan memperhatikan apa yang dikonsumsi oleh hewan itu. Hingga perutnya bersih dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba. Karena penyakit ini akan berpindah kepada manusia, tanpa diketahui dan dirasakan oleh orang yang memakannya. Itulah hukum Allah, seperti itulah hikmah Allah.

Ilmu pengetahuan modern telah mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan mengkonsumsi daging babi. Sebagian darinya disebutkan oleh Dr.Murad Hoffman, seorang Muslim Jerman, dalam bukunya "Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian Muslim Jerman", halaman 130-131:

"Memakan daging babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tetapi juga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh, yang mengakibatkan kemungkinan terserang kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rematik. Bukankah sudah kita ketahui, virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang pada musim panas karena medium babi?"

Dr. Muhammad Abdul Khair, dalam bukunya Ijtihâdât fi at Tafsîr al penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis. Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.

Kini kita tahu betapa besar hikmah Allah mengharamkan daging dan lemak babi. Untuk diketahui bersama, pengharaman tersebut tidak hanya daging babi saja, namun juga semua makanan yang diproses dengan lemak babi, seperti beberapa jenis permen dan coklat, juga beberapa jenis roti yang bagian atasnya disiram dengan lemak babi. Kesimpulannya, semua hal yang menggunakan lemak hewan hendaknya diperhatikan sebelum disantap. Kita tidak memakannya kecuali setelah yakin bahwa makanan itu tidak mengandung lemak atau minyak babi, sehingga kita tidak terjatuh ke dalam kemaksiatan terhadap Allah SWT, dan tidak terkena bahaya-bahaya yang melatarbelakangi Allah SWT mengharamkan daging dan lemak babi.

BUKTI YESUS BUKAN TUHAN 10

Selasa, 17 November 2009


91. Yesus minta kepada Bapa / Tuhan seorang penggantinya
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-17).
Sebelumnya Yesus meninggalkan dunia ini, dia meminta kepada Bapanya (Tuhannya) agar supaya mereka memberikan seorang Rasul sebagai pengganti untuk meneruskan risalahnya.
1.Setiap yang meminta seorang pengganti kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus meminta seorang pengganti, kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Pengganti yang Yesus minta kepada Bapany (Allah) untuk menggantikannya ternyata adalah seorang yang bernama Ahmad (Muhammad).
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, Penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya,(17) yaitu roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-16).
Yang dimaksud dengan Seorang Penolong atau Penghibur atau roh kebenaran dalam bahasa Yunani = Parlichtus / Paralectos, yang dalam bahasa Arab berasal dari akta “Hmad”, yang Nasharni jaman dulu menulis dengan kata “Ahmad” yang berarti “Yang terpuji”.
Ahmad adalah nama lain dari Nabi Muhammad. Dalam Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad dan Malik, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya aku memiliki beberapa nama : Aku adalah Muhammad, dan aku adalah Ahmad, dan aku adalah Al Maahi (penghapus) karena kekufuran dihancurkan olehku. Aku adlaah Al Haasyir dimana ramai orang dikumpulkan setelah masaku. Aku adalah Al Aaqib karena tidak ada lagi nabi penutup setelahku.”
Dalam Al Qur’an Nabi Isa juga bersaksi sebagai berikut :
Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan apa yang sebelumnya dari Taurat, pemberi kabar gembira dengan sesudahku namanya Ahmad." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (Qs 61 ash Shaf 6)

92. Tuhan lebih besar daripada Yesus
“Kamu telah mendengar, bahwa aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi AKu, kamu tentu akan bersukacita Karena aku pergi kepada Bapa Ku, sebab Bapa lebih besar dari [ada aku.” (Yohanes 14:28)
Pengakuan Yesus tersebut sangat jelas bahwa dia hanya orang kecil, tidak sama seperti Bapanya (Allah). Tapi anehnya umat Kristiani tidak mengikuti pengakuan Yesus tersebut, malah Yesus dijadikan sederajat sama dengan tuhan. Yesus berkata dengan jujur, bahwa Bapanya (Allah) lebih besar dari dia. Dan Yesus tidak mengakui atau mengatakan bahwa dia dan Bapanya (Allah) adalah sama besarnya, tidak!!
1.Setiap yang pergi kepada Bapanya (Allah), pasti bukan Allah.
2.Yesus pergi kepada Bapanya (Allah), berarti Yesus bukan Allah.
3.Setiap yang mengaku lebih keci dari tuhannya, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus mengaku lebih kecil dari Tuhannya, berarti Yeses bukan Tuhan.

93. Yesus datang dari Tuhan dan pergi kepada Tuhan
“Aku datang dari Bapa dan AKu datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.” (Yohanes 16:28)
Ayat ini bukan kata-kata Yesus dalam bentuk perumpamaan atau kiasan, tetapi benar-benar dalam arti yang sesungguhnya, sehingga mudah dipahami. Anak kecil pun paham bahwa Yesus bukan Tuhan, karena Yesus tidak mengakui atau mengatakan bahwa dialah Tuhan, Allah mereka, tidak!! Dari pengakuan Yesus yang jujur dan polos tersebut bahwa dia datang dan pergi meninggalkan dunia dan menuju kepada Bapanya, dapat kita pahami dalam bentuk silogisme berikut ini:
1.Setiap orang yang mengaku datang dari Tuhan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus mengaku bahwa dia datang dari TUhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang pergi kepada Tuhannya, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus pergi kepada Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.

94. Yesus mengaku Allah itu Esa dan dia hanyalah utusan-Nya
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3)
Kata-kata tersebut adalah doa Yesus kepada murid-muridnya sebelum dia ditangkap dan dibunuh. Sebenarnya ucapan Yesus tersebut merupakan dua kaliamt syahadat, sekaligus sebagai bukti Yesus juga mengajarkan Tauhid. Pengakuan Yesus bahwa satu-satunya yang benar adalah Allah dan dia diutus oleh Tuhan, memberikan pengertian bahwa Yesus itu bukan Tuhan, tetapi hanya seorang utusan Tuhan saja.
1.Setiap yang mengaku bahwa satu satunya yang benar hanyalah Allah, berarti Allah itu tidak lebih dari satu
2.Yesus mengaku Allah itu hanya satu satunya berarti Yesus bukan allah
3.Setiap yang mengakui bahwa dia di utus oleh Allah, berarti dia bukan Allah.
4.Yesus mengaku dia diutus oleh Allah, berarti Yesus bukan Allah.
Al Qur’an menjelaskan bahwa Yesus (Isa as) sendiri memberi kesaksian bahwa dia adalah seorang utusan Tuhan.
Wa idz qaala ‘iisabnu maryama yaa banii israa-iila innii rasuulullaahi ilaikum mushaddiqal lima baina yadayya minat tauraati wa mubasysyiram bi rasuuliy ya’timin ba’dismuhuu ahmadu…

Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan apa yang sebelumnya dari Taurat, pemberi kabar gembira dengan sesudahku namanya Ahmad." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (Qs 61 ash Shaf 6)

95. Yesus menerima firman Tuhan dan menyampaikannya
“Sebab segala firman yang engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusamapikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa aku datang dari pada – Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku”. (Yohanes 17:8)
Dengan segala kerendahan hati Yesus mengaku bahwa dia telah menyampaikan segala firman yang Tuhan wahyukan kepadanya untuk disampaikan kepada mereka para pengikutnya, agar mereka yakin dan percaya bahwa dia itu adalah utusan yang datang dari Tuhannya. Ucapan Yesus yang polos dan berhaja tersebut, sangatlah jelas dan sudah dipahami oleh siapapun. Anak kecilpun paham dakan hal itu.
1.Setiap yang mengaku mendapat dan menerima dari Tuhan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus mengaku mendapat dan menerima firman dari Tuhan, pasti bukan tuhan.
3.Setiap yang mengaku dia datang dari Tuhan pasti bukan Tuhan.
4.Yesus mengaku dia datang dari “Tuhan berarti Yesus bukan Tuhan
5.Setiap yang mengaku bahwa dia diutus oleh Tuhan, berarti dia utusan Tuhan.
6.Yesus mengaku dia hanya diutus oleh Tuhan, berarti dia hanya seorang utusan Tuhan, bukan Tuhan !!.

96. Yesus pergi menghadap kepada Allahnya dan Allah kita
“Kakta Yesus kepadanya: janganlah engkau memegang aku, sebab aku belum pergi kepada Bap’ tetapi pergilah kepada saudara – saudara – Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka sekarang akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah Ku dan Allahmu” (Yohanes 20:17).
Ayat tersebut merupakan ucapan Yesus setelah kebangkitannya pada hari yang ketiga, lalu menampakkan dirinya kepada seorang wanitabernama Maria Magdalena yang sedang mencari mayat yesus.
Ketika mareia Magdalena mengetahui bahwa Yesuslah yang dihadapkan dia, Maria mau memegang namun Yesus menolak dan berkata, “Jangalah engkau memegang Aku, sebab aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilahkepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku da Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu”
Dari ayat yang tertulis di atas ini dapat kita pahami bahwa:
1.Setiap yang mau pergi kepada Bapanya (Allah), pasti bukan Allah.
2.Yesus mau pergi kepada Bapanya (Allah), berti Yesus bukan Allah.
3.Yesus mengaku akan pergi ke Bapa (Allah) dan Bapa kita (Allah), berati Yesus bukan Allah. Tuhan yang Yesus sembah adalah Tuhan!.
Dalam Al Qur’an Qs. 43 Az Zuhkruf 64 dan Qs. 3 Ali Imran 51, Isa as menyuruh pengikutnya, Bani Israil, untuk menyembah hanya Allah Tuhanku dan Allah Tuhanmu.
“Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, Inilah jalan-jalan yang lurus” (Qs 43 Az Zukruf 64).

97. Mukjizat Yesus berasal dari Tuhan
“Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ia Yesus dari Nazaret, seorang yang telah menentukanAllah dan yang dinyatkan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengn perantaraan Dia (Yesus) di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu”.
Ayat tersebut bukan ucapan Yesus, tapi adalah kotbah Petrus dihadapan murid-murid Yesus tentang kematian Yesus yang dibunuh dan bangkit pada hari kitiga.
Dari bunyi ayat tersebut, dapat kita pahami sebagai berikut :
1.Setiap orang yang ditentukan oleh Allah, pasti bukan Allah.
2.Yesus adalah orang yang ditentukan oleh Allah, berarti yesus bukan Allah.
3.Setiap yang membuat mukjizat dengan kekuatan Allah, pasti bukan Allah
4.Yesus bermukjizat atas kekuatan dari Allah, berarti Yesus bukan Allah.
5.Setiap yang menjajdi perantara Tuhan, pasti bukan Tuhan.
6.Yesus menjadi perantara Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan!!.
Mukjizat Yesus sehebat apapun tidak berarti Yesus itu Tuhan. Dan semua itu bisa terjadi bukan atas kehbatannya sendiri. Tetapi karena atas izin Allah Swt. (Qs. 3:49, Qs. 2:87,253)

98. Yesus dijadikan Tuhan ???
“Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus” (Kisah Rasul 2 :36).
Masih dalah konteks kotbah Petrus kepada murid-murid Yesus, dia katakana bahwa orang Esrael harus tahu bahaw Allah telah membangkitkan Yesus yang disalibkan itu menjadi Tuhan dan Kristus. Rasanya sangat janggal bahwa Allah menjadika Yesus sebagai Tuhan.
1.Setiap yang dibangkitkan oleh Allah, pasti bukan Allah.
2.Yesus dibangkitkan oleh Allah, Allah berarti Yesus bukan Allah.
Jika Allah menjadi Yesus Tuhan, berate ada tuhan selain Allah. Jika Yesus sudah dijadikan Tuhan, bearti Tuhan itu lebih dari satu. Padahal Yesus beraksi dalan Injil Markus 12: 29, bahwa Tuhan itu Esa. Ini berarti dia itu bukan Tuhan.
“Jawab Yesus: “Hukum ynag terutama ialah Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa “ (Markus 12:29)
Al Qur’an juga mengatakan bahwa Allah itu Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, sebagaimana firman-Nya dlam Qs. 2: 133, Qs 2:163, Qs 4:171, Qs 5:73, Qs 6:19, Qs 9:31, Qs 12:39, Qs 37:4, Qs 38:65, Qs 39:4, Qs 40:16, Qs 41:6, Qs 112:1, dan lain-lain. Kita dapat mengambil contohnya sebagai berikut :
“Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Esa; tidak Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.” (2) (Qs 2 Al Baqarah 163).

“Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Esa.” (Qs 37 Ash Shaaffaat 4).

“Katakanlah, “Dia-lah Allah yang Maha Esa.” (Qs 112 AL Ikhlas 1).

99.Yesus berdiri sebelah kanan Allah
“Lalu katanya : “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri disebelah kanan Allah.” (Kisah Rasul 7:56).
Ayat tersebut adalah ucapan Stefanus dan bukan ucapan dari Yesus sendiri. Penglihatan Stefanus tersebut sungguh tidak rasional. Bagaimana Stefanus bisa melihat bahwa Yesus duduk di sebelah kanan Allah? Jika Yesus yang adalah Anak Manusia berdiri disebelah kanan Allah, sementara Yesus itu sendir adalah Tuhan (Allah), berarti ada dua Allah. Allah yang satu berdiri disebelah kanan dan Allah yang satu lagi berdiri disebelah kiri.
1.Setiap yang disebut Anak Manusia, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus disebut sebagai Anak Manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang berdiri disebelah kanan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus berdiri disebelah kanan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

100. Allah membangkitkan Yesus sebagai juru selamat bagi orang Israel
“Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.” (Kisah Rasul 13:23).
Yang dimaksud dengan “dari keturunannya” yaitu dari keturunan Daud. Paulus mengatakan, dari keturunan Daud inilah akan lahir seorang juruselamat bagi orang Israel yang bernama Yesus. Dengan demikian dapatlah kita simpulkan bahwa sesungguhnya Yesus itu adalah Juruselamat, tapi hanya Juruselamat bagi kaumnya saja, yaitu Bani Israel.
1.Setiap orang yang dibangkitkan oleh Allah, pasti bukan Allah.
2.Yesus dibangkitkan oleh Allah, berarti Yesus bukan Allah.
Bahkan dalam Injil Matius 15:24, yesus sendiri mengaku dia diutus hanya untuk umat Israel.
Jawab Yesus : “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 15:24)

101. Allah itu Esa dan Yesus serahkan dirinya menebus dosa
“Karena Allah itu Esa dan esa pula dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.” (1 Timotius 2:5-6).
Nasihat Timotius tersebut merupakan kesaksian dia terhadap orang-orang non Yahudi, bahwa apa yang dia ajarkan itu adalah benar dan dia tidak berdusta. Dari bunyi ayat tersebut, dapat kita simpulkan :
1.Setiap yang mengatakan Tuhan itu Esa, pasti Tuhan tidak lebih dari satu.
2.Jika Tuhan itu Esa dan tidak lebih dari satu, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang menjadi perantara antara Tuhan dan manusia, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus menjadi perantara Tuhan dengan manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Setiap yang menyerahkan dirinya menjadi tebusan bagi manusia, pasti adalah manusia, bukan Tuhan.
6.Yesus menyerahkan dirinya menjadi tebusan bagi manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
Ayat ke 101 (terakhir) ini berbicara tentang Yesus sebagai penebus dosa manusia, yang menurut umat Kristiani Yesus mati dalam rangka untuk menebus dosa-doa manusia. Nah bagaimana para ilmuan tentang hal itu? Simak pendapat mereka sebagai berikut :

Socianus (1539 – 1604)
“Jika pengorbanan Yesus adalah mutlak dan tidak terbatas meliputi segalanya, maka manusia boleh bebas sepenuhnya berbuat sesuka hatinya. Dan jika doktrin penebusan dosa benar, maka hukum Tuhan tidak lagi berlaku mengikat hamba-Nya, karena hukuman atas segala dosa telah dibayar oleh Yesus.”

Dr. Cruden Alexander
“Bahwa untuk tujuan pengorbanan seperti yang ditimpakan kepada Yesus dengan penderitaan dan kesengsaraan yang amat mengerikan, itu sangat memuakkan bagi pemikiran manusia modern dan dianggap suatu doktrin yang sangat menyeramkan.”

George Bernard Shaw
“Saya lebih suka memikul tanggung jawab moral saya, tidaklah baik lagi saya untuk membebankan dosa-dosa pada kambing hitam penebus dosa. Saya akan kurang berhati-hati terhadap dosa, apabila saya tahu bahwa hal itu sama sekali tidak merugikan saya.”

William Ellery Charing (1780 – 1842)
“Pengorbanan itu harus manusia yang melakukan untuk Tuhan, bukan Tuhan untuk manusia. Jika Yesus itu Tuhan, mengapa justru Tuhan yang mengorbankan diri-Nya untuk manusia? Ini tidak masuk akal sehat! Tuhan dapat saja mengampuni dosa-dosa manusia dengan tidak menggunakan kekerasan dan cara yang keji.” (disiksa sampai mati dipaku dikayu salib)

BUKTI YESUS BUKAN TUHAN 9



81. Ajaran Yesus berasal dari Tuhan
“Jawab Yesus kepada mereka : “Ajaranku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 7:16).
Ayat tersebut merupakan jawaban Yesus terhadap orang-orang Yahudi yang merasa heran ketika Yesus mengajar di Bait Allah. Mereka heran darimana Yesus mendapat pengetahuan seperti itu tanpa belajar. Makanya Yesus menjawab bahwa ajarannya bukan berasal dari dirinya sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutusnya. Dari jawaban Yesus tersebut dapat kita simpulkan bahwa apa yang Yesus ajarakan adalah atas bimbingan dari yang mengutusnya yaitu Allah. Sebagai seorang utusan Allah, wajarlah jika Allah mudahkan dengan memberi ilmu padanya untuk berbicara atau mengajar.
1.Setiap yang diberikan ilmu oleh Tuhan, pasti dia bukan Tuhan.
2.Yesus diberi ilmu oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang mendapat ajaran dari Tuhan, pasti bukan Tuhan
4.Yesus mendapatkan ajaran dari Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Setiap yang diutus oleh Tuhan untuk mengajar, pasti bukan Tuhan.
6.Yesus diutus Tuhan untuk mengajar, berarti Yesus bukan Tuhan, melainkan Utusan Tuhan

82. Yesus datang atas kehendak Dia yang mengutusnya
“Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru, “Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku, namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.” (Yohanes 7:28-29).
Sebelumnya beberapa orang Yerusalem heran kepada Yesus yang leluasa bisa berbicara dan mengajar di Bait Allah, padahal Yesus adalah termasuk orang yang akan mereka bunuh. Rupanya Yesus mengetahui isi hati dan rencana mereka, maka Yesus berkata seperti itu pada mereka.
1.Setiap orang yang mengajar di Bait Allah, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus mengajar di Bait Allah, berarti Yesus itu manusia, bukan Tuhan.
3.Setiap yang datang berasal dari Allah, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus datang berasal dari Allah, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Setiap yang diutus oleh Allah, pasti dia seorang utusan Allah.
6.Yesus diutus oleh Allah, berarti Yesus seorang utusan Allah.
7.Setiap yang datang bukan atas kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
8.Yesus datang bukan atas kehendaknya sendiri, tetapi atas kehendak Dia yang mengutusnya, berarti Yesus itu bukan Tuhan.

83. Yesus mengatakan apa yang dia dengar dari yang mengutusnya
“Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu, akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari padanya, itu yang Kukatakan kepada dunia.” (Yohanes 8:26).
Yesus berkata kepada orang banyak yag tidak mengetahui siapa dirinya sebenarnya, dimana Yesus berkata bahwa nanti dia akan menginggalkan mereka dan pergi kepada yang mengutusnya yaitu Allah. Dan apa yang dia dengar langsung dari Tuhannya, itulah yang akan dikatakannya.
1.Setiap yang mengaku diutus oleh Tuhan, pasti bukanlah Tuhan.
2.Yesus mengaku diutus oleh Tuhan, berarti yang bukan Tuhan.
3.Setiap yang mendengar dan mengatakan perkataan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus mendengar dan mengatakan perkataan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

84. Yesus berbicara sesuai apa yang Tuhan ajarkan padanya
“Maka kata Yesus: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, ia menyertai aku. Ia tidak membiarkan aku sendiri, sebab aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepadanya.” (Yohanes 8:28-29)
Karena orang-orang tersebut masih tidak mengerti bahwa Yesus berbicara kepada mereka tentang Bapanya (Tuhannya), maka Yesus meneruskan jawabannya bahwa bila mereka meninggikan Anak Manusia, maka mereka akan tahu siapa dia sebenarnya. Yesus jelaskan bahwa dia tidak bisa berbuat apa-apa dari dirinya sendiri, dia berbicara hal-hal yang diajarkan oleh Bapanya yang mengutusnya, dan dia berbuat apa saja yang berkenan kepada Bapanya (Allah) dan dia tidak sendirian, tetapi Tuhan selalu menyertainya.
1.Setiap yang mengaku sebagai Anak Manusia, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus mengaku hanya sebagai Anak Manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa dari dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus tidak bisa berbuat apa-apa dari dirinya sendiri, berarti dia bukan Tuhan.
5.Setiap yang diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
6.Yesus diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

85. Tuhan lebih besar dari Yesus, walaupun mereka adalah satu
“Bapaku, yang memberikan mereka kepadaku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.” (Yohanes, 10:29-30)
Ayat tersebut merupakan jawaban Yesus kepada orang-orang Yahudi yang merasa bimbang kepadanya, apakah Yesus itu Mesias yang ditunggu-tunggu
atau bukan. Mereka minta supaya Yesus berterus terang. Yesus menjelaskan, mereka yang percaya kepadanya akan menjadi dombanya. Maka Yesus berkata pada mereka :
1.Setiap yang memanggil “Bapa” kepada Tuhannya, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus memanggil “Bapa” kepada Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang mengaku “Tuhan lebih besar daripadanya”, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus mengaku “Tuhan lebih besar dari dirinya”, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Setiap yang mengaku Tuhan bersama dirinya, pasti dirinya bukan Tuhan.
6.Yesus mengaku dirinya bersama Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

86.Yesus dalam Tuhan dan Tuhan dalam Yesus
“Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” (Yohanes 10:38).
Ayat tersebut adalah ucapan Yesus kepada orang-orang Yahudi yang tidak percaya Yesus sebagai anak Allah, sehingga mereka tidak percaya akan apa yang dikerjakan olehnya. Maka Yesus berkata kepada mereka seperti itu. Kesimpulannya jika Tuhan itu berada dalam Yesus tidaklah berarti Yesus itu Tuhan. Sebab yang ada didalam diri Yesus itu hanyalah Ruh dari Tuhan, bukan Tuhan itu sendiri yang menjelma menjadi manusia Yesus.

87. Yesus berdoa dan bersaksi dia diutus oleh Tuhan
“Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata : “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 11:41-42).
Ayat tersebut adalah doa Yesus kepada Allah yang memohon agar orang bernama Lazaru yang telah empat hari mati supaya dihidupkan kembali dari kuburnya. Permohonan Yesus dikabulkan oleh Allah, maka keluarlah Lazarus dari kuburnya. Alalh mengabulkan permohonan doa Yesus, untuk membuktikan kepada mereka bahwa dia benar-benar utusan Tuhan.
1.Setiap yang berdoa menengadah ke langit, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus berdoa menengadah ke langit, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang mengucapkan syukur kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus mengucapkan syukur kepada Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Setiap yang diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
6.Yesus diutus oleh Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.

88. Yesus mengaku bahwa dia lebih rendah dari Tuhannya
“Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya, ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.” (Yohanes 13:16-17).
Ayat tersebut merupakan nasihat sekaligus teladan Yesus khusus kepada murid-muridnya, ketika dia membasuh kaki mereka sebagai tanda perpisahannya dengan mereka kelak, agar mereka mendapat bagian dalam kehidupan. Ucapan Yesus yang mengatakan kepada mereka bahwa seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari tuannya, sama saja berarti Yesus tidak lebih tinggi dari Tuhannya. Juga bahwa Yesus bahwa seorang utusan tidak lebih tinggi dari yang mengutusnya, berarti Yesus tidak lebih tinggi dari Tuhan yang mengutusnya. Ini semua membuktikan bahwa Yesus itu bukan Tuhan, melainkan manusia biasa.
1.Setiap yang mengaku hamba Tuhan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus mengaku dia hanyalah hamba Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap orang yang mengaku utusan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus mengaku dia diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

89. Tidak seorangpun yang sampai kepada Allah tanpa melalui Yesus
“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran hidup. Tidak ada seorangpun yang datang ke Bapa, kalau tidak melalui aku.” (Yohanes 14:6)
Semua umat Kristen, hamper dapat dipastikan hapal diluar kepada ayat ini. Bahkan ayat ini termasuk salah satu ayat emas yang sangat diandalkan oleh umat Kristiani dimanapun mereka berada :”Akulah jalan dan kebenaran hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” justru memberikan bukti bahwa Yesus itu bukan Tuhan. Yang Tuhan itu adalah Bapanya yaitu Allah SWT.
1.Setiap yang mengaku datang dari Bapa (Tuhan), pasti bukan Tuhan!
2.Yesus mengaku datang dari Bapanya (Tuhan), berarti Yesus bukan Tuhan.

90. Yesus dikendalikan oleh Allah
“Tapi percayakah engkau, bahwa aku didalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang aku katakana kepadamu, tidak aku katakana dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.” (Yohanes 14:10).
Ucapan Yesus tersebut beserta bukan berarti bahwa dialah Tuhan itu sendiri, tetapi Ruh yang dari Allah itu yang berada dalam dirinya. Dan apa yang Yesus lakukan sebenarnya atas bimbingan Tuhan. Dengan demikian jelaslah bahwa Yesus itu bukan Tuhan. Sebab jika Yesus itu Tuhan, kok dalam diri Tuhan ada Tuhan lagi? Tuhan yang mana lagi?
1.Setiap yang besera dengan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus beserta Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang melakukan suatu pekerjaan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus melakukan pekerjaan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Setiap yang tidak bisa melakukan atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan.
6.Yesus tidak melakukan atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan.

BUKTI YESUS BUKAN TUHAN 8



71. Yesus dipanggil “Guru” oleh muridnya
“Maka datnglah murid-murid-Nya membangungkan Dia, katanya : “Guru, Guru, kita binasa!” Ia pun bangun, lalu menghardik angina dan air yang mengamuk itu. Dan angina dan air itu pun reda dan danau menjadi teduh.” (Lukas 8:24)
Kita tahu Yesus punya dua belas orang murid. Mereka hidup bersama-sama dengan Yesus. Mereka memanggil Yesus dengan sebutan “Guru”. Ini berarti bahwa mereka tahu bahwa Yesus hanyalah seorang guru, bukan Tuhan. Makanya dalam banyak ayat lain, murid-muridnya memanggil Yesus dengan sebutan “Rabi” yang artinya juga “Guru”. Bahkan tidak kurang dari tiga belas ayat dimana Yesus dipanggil “Rabi” oleh orang lain dan murid-muridnya. Diantaranya ayat dibawah ini :
“Kata Petrus kepada Yesus : “Rabi, betapa bahagianya kami berada ditempat ini. Baiklah kai dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” (Markus 9:5)
“Kata Natanel kepada-Nya :”Rabi Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” (Yohanes 1:49).
“Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya : “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” (Yohanes 6:25).
1.Setiap yang dipanggil “Guru” atau “Rabi” pasti hanyalah guru, bukan Tuhan.
2.Yesus dipanggil “Guru “ atau “Rabi”, berarti Yesus bukan Tuhan.

72. Yesus ketakutan pada malaikat dan semakin bersungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan
“Maka seseorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. (44) Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” (Lukas 22:43-44).
Malaikat yang memberi kekuatan kepada Yesus adalah malaikat utusan Tuhan. Jika Yesus itu Tuhan, bagaimana mungkin Yesus ketakukan kepada seorang malaikat? Ini berarti malaikat lebih tinggi kekuasaannya dari pada Yesus. Dengan semakin bersungguh-sungguh Yesus berdoa, ini menandakan bahwa Yesus ketakutan dengan datangnya malaikat utusan Tuhan tersebut.
Jika Yesus itu seorang Nabi, sangat wajar sekali jika dia merasa ketakutan, karena dia hanyalah seorang manusia biasa utusan Allah. Tentu akan sangat merendahkan ketuhanan Yesus sendiri, jika dia sebagai Tuhan harus mengalami ketakutan kepada seorang malaikat saja.
1.Setiap yang takut kepada malikat Tuhan, pasti dia bukan Tuhan.
2.Yesus ketakutan kepada malaikat Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang menerima kekuatan dari malaikat, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus menerima kekuatan dari malaikat, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Setiap yang sungguh-sungguh berdo`a kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
6.Yesus semakin sungguh-sungguh berdo`a kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
7.Setiap yang mengeluarkan peluh titik-titik darah ketanah saking takutnya, pasti bukan Tuhan.
8.Yesus mengeluarkan peluh titik-titik darah ketanah saking takutnya, berarti Yesus bukan Tuhan.

73. Yesus menyerahkan nyawanya
“Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, kedalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menerahkan nyawa-Nya.” (Lukas 23:46)
Diatas kayu salib, sebelum mati, Yesus berseru dengan suara nyaring kepada Tuhannya sambil menyerahkan nyawanya. Jika Yesus itu Tuhan, Tuhan mana lagi yang dia panggil? Dan Yesus itu Tuhan, siapa yang mencabut dan menerima nyawanya? Apakah malaikat berani mencabut nyawanya Tuhan? Dan jika Tuhan harus mati walaupun hanya untuk beberapa hari saja, siapa yang mengendalikan alam semesta yang begitu luasya?
1.Setiap yang berseru kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus berseru kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang menyerahkan nyawanya kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus menyerahkan nyawanya kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

74. Ucapan Yesus fiktif, tidak terbukti
“Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkantaan-Ku, yang telah Kukatakan padamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. “Lalu ia membuka pikiran mereka, sehingga mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga,…” (Lukas 24:24-46)
Ucapan Yesus tersebut, sampai saat ini tidak ada seorang pendeta atau pastur, bahkan Paus yang ada di Roma-pun tidak bisa membuktikan kebenaran dari ucapan Yesus tersebut. Jika itu benar-benar ucapan Yesus, apalagi dia sebagai Tuhan menurut agama anggapan Kristen, tentu apa yang diucapkan pasti bisa dibuktikan. Ucapan Yesus yang mengatakan bahwa ada tertulis dalam Kitab Taurat Musa, Kitab para Nabi-Nabi dan Kitab Mazmr bahwa “Mesias akan menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga” ternyata setelah dicek, ucapannya itu tidak terdapat dalam kitab-kitab tersebut. Ini membuktikan ucapan Yesus tersebut adalah fiktif, karena tidak bisa dibuktikan.
1.Setiap yang berkata tapi tidak bisa dibuktikan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus berkata tapi tidak bisa dibuktikan, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang menderita dan bangkit pada hari ketiga diantara orang mati, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus menderita dan bangkit pada hari ketiga diantara oaring mati, berarti Yesus bukan Tuhan.

75. Firman Allah itu Yesus?? Yesus itu firman Allah??
“Pada mulanya adalah firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Yohanes 1:1).
Ayat tersebut bukan ucapan Yesus atau wahyu Allah kepada Yohanes, tetapi hanyalah ucapan Yohanes sendiri. Makanya dalam ayat tersebut tidak ada tanda petik.
Jika firman itu adalah Yesus, dan Yesus adalah Allah itu-itu juga, karena kalau kata ‘Firman’ digantin dengan kata ‘Yesus’ akan terbaca lucu :
“Pada mulanya adalah Yesus, Yesus itu bersama sama dengan Yesus dan Yesus itu adalah Yesus.”
“Pada mulanya adalah Tuhan, Tuhan itu bersama-sama dengan Tuhan dan Tuhan itu adalah Tuhan.”
Pada mulanya adalah Allah, Allah itu bersama-sama dengan Allah dan Allah itu adalah Allah.
Jika Firman itu bersama-sama dengan Allah, berarti Firman itu bukan Allah. Jika saya bersama Fulan, berarti saya itu bukan Fulan, karena kami berdua, bukan satu.
1.Setiap yang bersama-sama dengan Allah, berarti bukan Allah.
2.Yesus bersama-sama dengan Allah, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang berawal, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus berawal mula, berarti Yesus bukan Tuhan.

76. Tuhan telah menjadi manusia Yesus
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes 1:14).
Maksud ayat tersebut yaitu Yesus yang Sang Firman telah menjadi manusia sebagai Anak Tunggal Bapa. Ayat ini merupakan inkarnasi Tuhan yang menjelma jadi manusia Yesus. Tentu menjadi pertanyaan, jika Tuhan atau Allah telah menjelma Yesus, apakah masih ada Allah atau Tuhan yang lain? Mestinya jawabnya sudah tidak ada Tuhan lain. Namun dalam pandangan Kristen, tetap saja masih ada Allah lain, yaitu Bapa Yesus dan juga Roh Kudus, yang ketiganya adalah satu. Itulah paham Trinitas.
1.Setiap yang menjadi manusia, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus menjadi manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang menjadi Anak Tunggal Allah pasti bukan Tuhan.
4.Yesus menjadi Anak Tunggal Allah, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Setiap yang menerima kemuliaan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
6.Yesus menerima kemuliaan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Dalam Al Qur’an, betapa banyak ayat-ayat yang menerangkan bahwa Allah itu tidak punya anak, seperti Qs 4:171, Qs 6:101, Qs 10:68, Qs 19:35, Qs 19:88-92, Qs 21:26, Qs 23:91, Qs 25:2, Qs 43:81 dll. Bahkan Allah mengecam orang-orang yang mengatakan bahwa Allah punya anak, sebagaimana contoh ayat Qur’an sebagai berikut :
“Dia Pencipta langit dan bumi, bagaimana Dia mempunyia anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Qs Al An’aam 101).

“Dan mereka berkata, “Tuhan Yang Maha Pengasih mengambil (mempunyai) anak.” (Qs 19 Maryam 88).

“Sungguh kamu telah membuat suatu kemungkaran yang amat besar.” (Qs 19 Maryanm 89).

“Hampir-hampir langit terpecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh berkeping-keping.” (Qs 19 Maryam 90).

“…disebabkan mereka mendakwakan anak bagi Yang Maha Pengasih.” (Qs 19 Maryam 91).

“Tiada patut bagi Yang Maha Pengasih memiliki anak.” (Qs 19 Maryam 92).

“Allah tiada mempunyai anak dan tiada Tuhan bersama-Nya, kalau sekiranya demikian niscaya tiap-tiap Tuhan membawa makhluk yang diciptakan-Nya dan sebahagian dari Tuhan-Tuhan itu akan mengalahkan sebahagian yang lain. Mahasuci Allah dari yang mereka sifatkan itu.” (Qs 23 al Mu’minuun 91).

Seandainya Tuhan (Allah) benar-benar mempunyai anak sungguhan, pasti kami umat Islam akan mengkultuskan dan menyembah anak itu. Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an surat 43 Az Zuhkruf ayat 81, jika Allah mempunyai anak, niscaya Rasulullah Muhammad saw adalah orang pertama kali yang akan menyembahnya.
“Katakanlah : “JIka Yang Maha Pengasih itu mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula menyembahnya.” (Qs 43 Az Zuhkruf 81).

77. Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal itu Yesus
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).
Ayat ini termasuk salahs satu ayat yang paling menentukan keselamatan dunia dan akhirat. Intinya asal percaya kepada Yesus yang mati di kayu salib dalam rangka menebus dosa manusia, maka dijamin masuk surga. Itu merupakan bentuk kasih Allak akan dunia ini, maka dikaruniakan-Nya kepada Anak-Nya yang tunggal, untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Jika ayat ini sangat penting, mengapa hanya Yohanes yang menulisnya, dan itupun dituls paling belakangan. Sementera tiga Injil yang duluan ditulis seperti Matius, Markus dan Lukas, tidak menulis ayat ini. Logikanya, mestinya ketiga injil duluan itulah (Matius, Markus, dan Lukas) harus memuat sabda Yesus tersebut, sebab merekalah yang duluan menulis Injil daripada Yohanes.
Oleh sebab itu, jika satu injil menulis dan tiga injil diam, maka jelas ayat tersebut sangat lemah. Tetapi jika tiga injil menulis dan satu injil tidak, mungkin itu akan lebih kuat kebenarannya.
1.Setiap yang menerima karunia dari Tuhan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus menerima karunia dari Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

78. Yesus tidak bisa mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri
“Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya, sebaba apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.” (Yohanes 5:19).
Yesus mengaku dengan jujur dan polos bahwa dia tidak dapat mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri, kalau tidak melihat dari apa yang dikerjakan oleh Bapanya (Tuhan). Jadi Yesus hanya mengerjakan apa yang dikerjakan oleh Bapanya yaitu Allah.
Atau dengan kata lain bahwa Yesus hanyalah melakukan apa yang diperintahkan Tuhannya.
1.Setiap yang tidak bisa mengerjakan atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus tidak bisa melakukan apapun atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan,
3.Setiap yang memanggil Tuhannya dengan nama Bapa, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus memanggil Tuhannya Bapa, berarti Yesus bukan Tuhan.

79. Sebagai utusan, Yesus tidak bisa berbuat & menuruti kehendaknya
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku.” (Yohanes 5:30)
Ayat ini merupakan pengakuan langsung dari Yesus bahwa dia benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri. Juga dia bersaksi bahwa dia tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, melainkan kehendak Tuhan yang telah mengutusnya. Sungguh ini merupakan suatu pernyataan atau pengakuan yaitu begitu polos dan jujur dari Yesus akan keberadaan status dirinya. Dia mengaku bahwa dia hanyalah seorang utusan Tuhan, bukan Tuhan! Maka wajarlah jika Yesus tidak bisa berbuat menurut kehendaknya sendiri, sebab dia bukan Tuhan tetapi hanyalah sebagai seorang nabi atau rasul yang di utus oleh Tuhan.
1.Setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa menurut kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus tidak bisa berbuat apa-apa menurut kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Setiap yang mengaku diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
6.Yesus mengaku diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

80. Tuhan bersaksi tentang Yesus

“Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendenngar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat.” (Yohanes 5:37).

Lagi-lagi Yesus mengaku bahwa dia diutus Tuhan. Dan Tuhan juga bersaksi akan keberadaan Yesus. Juga suara Tuhan tidak pernah ada yang mendengar, dan rupa Tuhan juga tidak ada yang melihatnya. Karena Yesus memberikan kesaksian seperti itu, wajarlah jika kita mengamininya, karena mustahil Yesus harus berbohong. Jika Yesus mengaku hanya diutus oleh Tuhan, mengapa kita harus menuhankannya? Dan jika Yesus bersaksi bahwa rupa Allah tidak pernah ada yang melihatnya, mengapa rupa Yesus dijadikan sebagai pengganti rupa Allah?
1.Setiap yang mengaku diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus mengaku dengan jujur dan polos bahwa dia diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Yesus bersaksi bahwa suara Tuhan tidak terdengar, sementara suara dia bisa terdengar, berarti Yesus bukan Tuhan.
4.Yesus bersaksi bahwa rupa Tuhan tidak terlihat, sementara rupa dia (Yesus) bisa terlihat, itu berarti Yesus bukan Tuhan.

BUKTI YESUS BUKAN TUHAN 7



61. Yesus mempunyai orang tua
“Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.”
Ayat tersebut menceritakan bagaimana Yesus yang masih anak-anak setiap tahun dibawa oleh orang tuanya ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Ketika itu Yesus baru berumur dua belas tahun. Jika Yesus itu Tuhan, tentu kedua orangtuanya yang lebih mengetahuinya daripada para penulis Injil. Tetapi kedua orangtuanya tidak pernah mengatakan atau memberi kesaksian bahwa anak mereka adalah Tuhan. Bahkan sampai keduaorangtuanya mati, tidak sekalipun mereka mengatakan bahwa anak mereka itu adalah Tuhan yang harus disembah oleh umat manusia.
1.Setiap yang mempunyai orang tua, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus mempunyai orang tua, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang diasuh oleh orangtuanya, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus diasuh oleh kedua orangtuanya, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Setiap yang pernah berumur 12 tahun, pasti bukan Tuhan.
6.Yesus berumur 12 tahun, berarti Yesus bukan Tuhan. Sebab Tuhan tidak mengenal umur atau usia.

62. Yesus dikhitan atau disunat
“Dan ketika genap delapan hari dan ia harus disunatkan, ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum ia dikandung ibu-Nya.” (Lukas 2:21).
Orang yang paling mengetahui siapa sebenarnya anaknya adalah orangtuanya sendiri, apalagi ibunya yang melahirkannya. Belum pernah terbesit dalam mulut ibunya (Maryam) mengatakan atau memberikan kesaksian kepada umat manusia saat itu, bahwa anaknya yang dia lahirkan itu bernama Yesus adalah Tuhan atau Allah itu sendiri yang menjelma jadi manusia. Ibu dan bapaknya menyunatkan Yesus tepat pada hari ke delapan sesuai dengan firman Allah kepada mereka yaitu dalam kitab Kejadian 17:12 yang berbunyi :
“Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun temurun ….”
Jika Yesus itu Tuhan, apakah Tuhan perlu bersunat? Karena Yesus itu manusia, maka dia wajib bersunat, mengikuti perintah Tuhan.
1.Setiap yang bersunat, karena mengikuti perintah Tuhan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus disunat karena mengikuti perintah Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang dikandung oleh ibunya, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus dikandung oleh ibunya, berarti Yesus bukan Tuhan.

63. Yesus diserahkan kepada Tuhan
“Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkannya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hokum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” (Lukas 2:22-23).
Menurut Alkitab setiap anak lak-laki harus ditahirkan (disucikan) menurut Hukum Taurat Musa, termasuk Yesus harus mengikuti hokum taurat Musa untuk disucikan dan dikuduskan oleh Tuhan. Jika Yesus itu Tuhan, apakah perlu Tuhan harus disucikan dan dikuduskan lagi? Jika Yesus itu Tuhan, berarti dia sendiri Yang Maha Suci dan Maha Kudus bukan? Timbul pertanyaan, apakah Tuhan perlu disucikan dan dikuduskan lagi oleh Tuhan??
1.Setiap yang diserahkan untuk ditahirkan (disucikan) kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus diserahkan untuk ditahirkan (disucikan) kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang dikuduskan oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus dikuduskan oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

64. Yesus dipanggil “Anak” oleh kedua orang tuanya
“Dan ketika orang tuanya melihat dia, tercenganglah merea, lalau kata ibunya kepadanya: “Nak, mengapa kamu berbuat demikian terhadap kami? Bapamu dan aku cemas mencari Engkau.” (Lukas 2:48).
Seperti sudah dijelaskan pada ayat-ayat sebelumnya, bahwa yang paling mengetahui siapa anaknya, adalah ibunya yang melahirkan dia. Ibu bapaknya memanggil Yesus dengan sebutan “nak”, berarti Yesus itu adalah anak mereka, anak manusia, bukan Tuhan! Sangat tidak masuk akal jika Tuhan punya orang tua, ibu dan ayah. Buktinya tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab, dimana ibunya dan bapaknya pernah menyembah kepada Yesus anaknya sebagai Tuhan atau Allah itu sendiri. Dan tidak sekalipun ibu bapaknya memberikan kesaksian kepada umat manusia pada saat itu, bahwa anaknya yang bernama Yesus adalah Allah atau Tuhan semesta alam yang harus disembah oleh semua manusia, karena dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, tidak pernah! Jika ibu bapaknya pernah mengatakan bahwa anak yang dilahirkan itu bernama Tuhan, tentu para penulis injil akan mengabadikannya dalam injil.
1.Setiap yang punya orang tua, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus punya orang tua, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap orang yang dipanggil “anak”, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus dipanggil “anak”, berarti Yesus bukan Tuhan.

65. Yesus diasuh ibunya dan semakin besar dan semakin dikasihi Allah
“Lalu Ia pulang bersama-sama dengan mereka ke Nazaret; dan ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan sema perkara di dalam hatinya. (52) dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lukas 2:51-52)
Ayat tersebut mengisahkan tentang perbuatan Yesus ketika dia berumur dua belas tahun sudah mulai berdakwah. Karena Yesus sering pergi tanpa setahu orang tuanya, maka cemaslah orang tuanya mencari-cari dia. Setelah ditemukan, mereka membawa pulang anak itu yang masih berumur dua belas tahun yaitu Yesus. Yesus diasuh oleh orang tuanya dan semakin bertambah besar dan semakin dikasihi oleh Tuhan. Jika Yesus itu Tuhan, bagaimana mungkin Tuhan sejak dilahirkan sampai dewasa diasuh oleh manusia selama puluhan tahun. Jika Yesus itu Tuhan, maka orang pertama yang paling tahu, adalah ibunya yang mengandung, melahirkan dan merawatnya.
1.Setiap yang diasuh oleh ibunya, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus diasuh oleh ibunya, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang tumbuh semakin besar, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus tumbuh semakin besar, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Setiap yang semakin dikasihi oleh Tuhan, pasti bukan Tahun.
6.Yesus semakin dikasihi oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

66. Yesus memulai pekerjaannya pada usia 30 tahun
“Ketika yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli.” (Lukas 3:23).
Ayat tersebut menceritakan tentang silsilah Yesus yang memulai pekerjaannya ketika dia berumur kira-kira tiga puluh tahun. Jika Yesus itu Tuhan, bagaimana mungkin Tuhan baru memulai bekerja ketika berumur kira-kira tiga puluh tahun??
Tentu menjadi pertanyaan, sebelum berumur tiga puluh tahun, apa saja yang dia kerjakan? Di dalam Alkitab disebutkan bahwa Yesus mulai berdakwah pada usia dua belas tahun dan selama 17 (tujuh belas) tahun hilang riwayat-Nya dalam Alkitab. Dan baru pada usia tiga puluh tahun muncul memulai pekerjaannya.
Lebih aneh lagi bagaiman penulis Alkitab menulis “menurut anggapan orang” ia adalah anak Yusuf, anak Eli …” Sangat tidak masuk akal jika ayat tersebut adalah firman Tuhan. Jika firman Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan memberikan wahyunya berdasarkan “menuru anggapan orang”.
1.Setiap yang memulai pekerjaannya pada usia 30 tahun, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus memulai pekerjaannya pada usia 30 tahun, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang hanya “menurut anggapan orang”, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus dikatakan “menurut anggapan orang” berarti Yesus bukan Tuhan.

67. Yesus dibawa Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai iblis
“Yesus yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan
, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di situ ia tinggal empat puluh hari empat lamanya dan dicobai iblis. Selama disitu ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu ia lapar.
Dikisahkan dalam ayat-ayat tersebut bahwa Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Selama dicoba, Yesus berpuasa empat puluh hari tidak makan dan tidak minum, setelah itu barulah Yesus merasa lapar. Jika Yesus itu Tuhan dan Roh Kudus itupun Tuhan juga, berarti Tuhan dibawa oleh Tuhan. Yang lebih aneh lagi, yaitu Tuhan kok dicobai Iblis. Mestinya Tuhan mencobai Iblis, bukan sebaliknya. Dan jika Yesus itu Tuhan, mustahil merasakan lapar.
1.Setiap yang dibawa Roh Kudus, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus dibawa oleh Roh Kudus, berarti Yesus bukan Tuhan
3.Setiap yang dicoba oleh Iblis, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus dicobai oleh Iblis, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Setiap yang merasakan lapar, pasti bukan Tuhan
6.Yesus merasa lapar, berarti Yesus bukan Tuhan.

68. Roh Tuhan ada pada Yesus yang mengaku sebagai Utusan Tuhan
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik keapda orang-orang miskin, dan Ia telah mengutus Aku.” (Lukas 4:18).
Ayat ini seperti ucapan Yesus sendiri yang mengatakan bahwa Roh Tuhan ada dalam dirinya dan katanya Tuhan telah mengurapinya. Padahal ayat tersebut sebenarnya bukan ucapan Yesus, tetapi tulisan yang dibacakan dalam kitab Nabi Yesaya 61:1 yang sebenarnya bukan ditujukan kepada dirinya. Perhatikan bunyi kitab Yesaya 61:1 sebagai berikut :
“Roh Tuhan Allah adau padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi Aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara …..
Kata-kata “padaku” dan “Aku” dalam injil Lukas 4:18 pakai huruf capital, adalah kata ganti untuk pribadi Yesus. Sementara kata-kata “padaku” dan aku dalam kitab Yesaya 61:1 memakai huruf kecil, adalah bukan ditujukan kepada Yesus, karena saat itu Yesus belum lahir.
Seandainya injil Lukas 4:18 tersebut ditujukan kepada Yesus, kesimpulannya adalah sebagai berikut :
1.Setiap yang diberi Roh oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus diberi Roh oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap diurapi oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus diurapi oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
5.Setiap yang diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan
6.Yesus diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

69. Yesus orang Nazaret yang kudus dari Allah
“Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras:”Hai Engkau, Yesus orang nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” (Lukas 4:33-34)
Manusia jaman dahulu yang hidup se zaman dengan yesus, tahu bahwa yesus bukan Tuhan. Orang yang kerasukan setanpun tahu bahwa Yesus bukan Tuhan, melainkan dia adalah orang yang berasal dari Nazaret dan orang kudus yang datang (diutus) oleh Allah. Jika mereka tahu Yesus adalah Tuhan, tentu teriakan mereka berbunyi, “Hai Engkau Tuhan, Engkau adalah Tuhan kami.”
1.Setiap orang berasal dari Nazaret, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus berasal dari Nazaret, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap orang kudus yang datang dari Tuhan, pasti bukan Tuhan
4.Yesus orang kudus yang datang dari Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

70. Yesus bersama ibu dan saudara kandungnya
“Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kapada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya: “Ibu-Mu dan saudara-saudar-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.”Tetapi ia menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengar-kan firman Allah dan melakukannya. “ (Lukas 8:19-21)
Ayat diatas ini menceritakan bahwa ibunya dan saudara-saudaranya sedang mencari Yesus. Setelah ketahuan dimana Yesus itu berada, seseorang memberitahukannya kepada Yesus bahwa ibunya dan saudara-saudaranya ingin bertemu dengannya. Tetapi Yesus menjawab pada orang tersebut, “Ibuku dan saudara-saudaraku ialah mereka, yang mendengarkan firman
Allah dan melakukannya.” Jawaban Yesus yang tidak mencerminkan sebagai seorang anak yang sholeh. Ucapan Yesus tersebut sangat merendahkan ibu dan saudara-saudaranya. Makna-nya sama saja Yesus mengatakan bahwa mereka (ibunya dan saudara-saudaranya) bukan orang-orang yang mendengar dan melakukan perintah Allah. Atau sama saja bahwa Ibu-nya dan saudara-saudaranya tidak termasuk orang-orang yang taat pada Allah Na’udzubillahimindzalik!!.
1.Setiap yang punya ibu dan saudara-saudara kandung, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus punya ibu dan saudara kandung, berarti Yesus bukan Tuhan.
Jika didalam Alkitab Yesus merendahkan dan melecehkan ibunya, justru di dalam kitab suci Al Qur’an, Yesus atau Nabi Isa as sangat taat dan memuliakan orang tuanya. Hal itu dapat kita baca dalam Al Qur’an surat 19 Maryam ayat 31-32 sebagai berikut :
“Dan dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan aku salat dan zakat selama aku hidup, dan berbuat baik kepada ibuku dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. 19 Maryam : 31-32)

BUKTI YESUS BUKAN TUHAN 6



51. Yesus suruh mengambil keledai tanpa izin pemiliknya
“Ketika Yesus dan murid-muridnya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya: dengan pesan: “Pergilan ke kampung yang didepanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah kemari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, Jawablah : Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya kesini.” (Markus 11:1-3).
Ayat tersebut memberikan kesan, seolah Yesus bukan orang yang mengajarkan etika dan akhlak yang baik.
Sebab mengambil barang milik orang tanpa minta ijin terlebih dahulu kepada pemiliknya, itu merupakan perbuatan yang tidak terpuji. Juga seolah dia orang terkenal dan berkuasa, maka boleh seenaknya saja mengambil barang orang lain tanpa setahu pemiliknya.
1.Setiap yang menyuruh melakukan hal yang tidak terpuji, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus menyuruh melakukan hal tidak terpuji, berarti Yesus bukan Tuhan.

52. Yesus datang atas nama Tuhan

“Orang-orang yang berjalan didepan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru :”Hosana! Diberkati Dia yang datang dalam nama Tuhan…(Markus 11:9).
Pada ayat tersebut orang-orang berseru dalam menyambut kedatangan sus dengan ucapan “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan….” Hal itu menggambarkan bahwa Yesus itu bukan Tuhan. “Hosana” berarti selamat datang. Tidak mungkin Tuhan datang atas nama Tuhan juga. Tuhan yang mana lagi yang datang, jika Yesus itu sendiri adalah Tuhan?
1.Setiap yang diberkati dalam nama Tuhan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus diberkati dalam nama Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang datang dalam nama Tuhan pasti bukan Tuhan.
4.Yesus datang dalam nama Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

53. Yesus lapar, tidak tahu musim dan mengutuk pohon ara
“Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat sesuatu dari pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu :”Jangan lagi seorang pun memakan buahmu selama-lamanya?” Dan murid-muridnya pun mendengarnya.” (Markus 11:1214).
Dikisahkan di dalam ayat-ayat tersebut bahwa Yesus merasa lapar, lalu dia mendekati pohon tersebut barangkali ada buahnya untuk dimakan. Ternyata pohon tersebut tidak ada buahnya. Maka dikutuklah pohon tersebut, karena apa yang dia harapkan dari pohon itu ternyata tidak ada. Jika Yesus itu Tuhan, tanpa mendekatpun dia tahu bahwa pohon itu tidak ada buahnya. Dan jika Yesus itu Tuhan, walaupun belum musim buah, dengan kuasanya dia bisa memerintahkan pohon tersebut untuk mengeluarkan buahnya. Dan jika Yesus itu Tuhan, tentu dia bijaksana, tidak perlu mengutuk pohon yang tidak bersalah. Jika Yesus itu Tuhan, berarti pohon ara tersebut adalah mahkluk ciptaannya. Tentu dengan kemahakuasaannya, dia bisa memerintahkan pohon itu mengeluarkan buahnya seketika itu juga, walaupun bukan musim berbuah.
1.Setiap yang merasa lapar, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus merasa lapar, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang tidak tahu musim berbuah, pasti bukan Tuhan
4.Yesus tidak tahu musim berbuah, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Setiap yang tidak mengetahui dari jauh pohon itu berbuah, pasti bukan Tuhan.
6.Yesus tidak mengetahui dari jauh kalau pohon itu berbuah, berarti Yesus bukan Tuhan.
7.Setiap yang tidak bisa memerintahkan pohon mengeluarkan buahnya, pasti bukan Tuhan.
8.Yesus tidak bisa memerintahkan pohon untuk mengeluarkan buahnya, berarti Yesus bukan Tuhan.

54. Yesus berikan kesaksian bahwa Tuhan itu Esa
“Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal menjawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada mereka itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum apakah yang paling utama?” Jawab Yesus : “Hukum yang terutama ialah : Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.” (Markus 12:28-29).
Dihadapan orang Saduki dan para ahli Taurat, Yesus memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu adalah Allah kita yang Esa, Yesus tidak pernah mengatakan bahwa Tuhan itu adalah diri dia sendiri. Dan Yesus tidak sekalipun mengatakan bahwa Tuhan itu punya oknum (Trinitas) tetapi Yesus katakana bahwa Tuhan itu Esa. Esa berarti satu, bukan dua atau tiga Tuhan.
1.Setiap yang memberi kesaksian bahwa Tuhan itu adalah Allah yang Esa, berarti dia bukan Tuhan.
2.Yesus memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu adalah Allah yang Esa, berarti dia bukan Tuhan.
3.Sebab jika dia itu juga adalah Tuhan, berarti Tuhan itu bukan Esa.

55. Yesus tidak tahu kapan kiamat
“Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.” (Markus 13:32).
Yesus memberikan kesaksian dengan jujur, bahwa tentang kapan datangnya hari kiamat, tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat juga tidak ada yang tahu, dia sendiripun tidak tahu, kecuali Allah. Sebagai seorang anak manusia, karena Yesus hanyalah seorang nabi atau rasul, maka sangat wajar jika dia tidak tahu kapan datangnya hari kiamat, karena itu adalah rahasia Tuhan dan hanya Tuhan saja yang mengetahuinya. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa :
1.Setiap yang tidak tahu kapan datangnya hari kiamat, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus tidak tahu kapan datangnya hari kiamat itu, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang mengaku bahwa hanya Bapa (Allah-nya) saja yang tahu tentang hari kiamat, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus mengaku hanya Bapa (Allah-nya) sajayang tahu datangnya hari kiamat itu, berarti Yesus bukan Tuhan.

56. Yesus termasuk orang durhaka
“Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi : “Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka.” (Markus 15:28)
Sungguh ironis sekali jika Yesus digolongkan termasuk dari antara orang-orang yang durhaka. Yesus (Nabi Isa as) itu orang mulia, utusan Tuhan, Nabi dan Rasul yang dikasihi Allah, dan dia adalah orang yang suci. Sangat tidak wajar jika penulis Alkitab menempatkan Yesus sebagai bagian dari orang-orang yang durhaka.
Dapat dipastikan, bahwa semua pendeta atau pastur dan misionaris yang paham Alkitab, mereka mengakui bahwa setiap ayat yang di kurung kurawal, pasti tidak asli atau ayat tambahan. Bahkan dalam beberapa Alkitab, ayat yang di kurung kurawal, seperti itu sudah dihilangkan. Didalam Alkitab, terdapat sekitar 17 (tujuh belas) ayat yang di kurung kurawal, yang diakui ayat sisipan atau tidak asli.
1.Setiap yang terhitung di antara orang-orang durhaka, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus terhitung di antara orang-orang durhaka, berarti Yesus bukan Tuhan.
Jika penulis Alkitab menempatkan Yesus (Nabi Isa) terhitung diantara orang-orang durhaka, justru Al Qur’an sangat membela Yesus (Nabi Isa) dengan memuliakannya, sebagaimana firman-Nya sebagai berikut :
(Jibril) berkata, “Aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.” (Qs 19 Maryami 19).
Perlu diketahui, kitab suci Al Qur’an yang umumnya tidak diakui oleh umat Kristiani, justru sangat membela Nabi Isa (Yesus), karena Yesus (Nabi Isa) adalah nabi kami umat Islam juga. Jadi Al Qur’an membela dan mendudukan Nabi Isa as (Yesus) sesuai pada porsinya sebagai hamba Allah yang suci.

57. Kata Malaikat bahwa Yesus adalah orang Nazret
“Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk disebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut, tetapi orang muda (Malaikat) itu berkata kepada mereka: “Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada disini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.” (Markus 16:5-6)
Pada ayat tersebut, malaikat memberi kesaksian bahwa Yesus itu adalah orang Nazaret yang telah dibangkitkan Tuhan dari kuburnya. Malaikat saja tahu bahwa Yesus bukan Tuhan, tapi hanyalah manusia biasa yang berasal dari Nazaret. Dan malaikat juga tahu bahwa Yesus itu dibangkitkan oleh Tuhan dari kuburnya. Ini membuktikan, Yesus itu bukan Tuhan.
1.Siapapun orang yang berasal dari Nazaret, pasti dia itu adalah manusia, dan bukan Tuhan.
2.Yesus orang dari Nazaret, berarti Yesus itu orang, bukan Tuhan.
3.Setiap yang dibangkitkan Tuhan dari kuburnya, pasti bukan Tuhan.
4.Yesus dibangkitkan oleh Tuhan dari kuburnya, berarti Yesus bukan Tuhan.
5.Jika Yesus itu Tuhan, Tuhan yang mana lagi yang membangkitkan diriny dari kubur?

58. Yesus duduk disebelah kanan Allah
“Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk disebelah kanan Allah.” (Markus 16:19).
Penulis Alkitab menulis bahwa Yesus terangkat ke sorga lalu duduk disebelah kanan Allah. Terangkatnya Yesus ke sorga, bukan berarti bahwa dengan kekuatannya sendiri lalu dia naik dan terbang atau melayang ke langit, lalu duduk disebelah kanannya Allah. Yang mengangkat beliau (Yesus/Nabi Isa as) ke langit adalah Allah itu sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.Setiap yang diangkat ke surga, pasti yang mengangkatnya, yaitu Tuhan.
2.Yesus di angkat ke surga oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
3.Setiap yang duduk disebelah kanan Tuhan, pasti bukan Tuhan,
4.Yesus duduk di sebelah kanan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Jika Yesus itu Tuhan, dan kemudian dia duduk di sebelah kanannya Tuhan, kalau begitu siapa yang disebelah kirinya itu, Tuhan juga?

59. Maria mengandung kemudian melahirkan Yesus
“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engaku menamai Dia Yesus.” (Lukas 1:31).
Injil Lukas juga berbicara tentang nubuat Yesus yang akan dikandung dan dilahirkan oleh wanita. Tuhan menubuatkan kelahirannya Yesus melalui kandungan seorang wanita yang bernama Maria. Yang namanya dikandung dan dilahirkan oleh wanita, pasti dia itu makhluk ciptaan-Nya seorang anak manusia, bukan Tuhan. Tidak mungkin jika Tuhan yang menubuatkan akan dilahirkan sendiri menjadi manusia yang berproses selama lebih kurang sembilan bulan.
1.Setiap yang dikandung dan dilahirkan oleh wanita, pastilah manusia, bukan Tuhan.
2.Yesus dikandung dan dilahirkan oleh manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
Nubuat kelahiran Yesus yang lahir dari Ruh Kudus, juga diceritakan dalam Qs 19:19 seperti yang telah kami kemukakan diatas tadi.
Al Qur’an menyebutkan bahwa penciptaan Nabi Isa (Yesus) sama seperti penciptaan Nabi Adam sebagaimana dinyatakan pada Qs 3 Ali Imran 59 berikut ini :
“Sesungguhnya perbandingan (kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, “Jadilah” maka jadilah dia.” (Qs 3 Ali Imran 59)
Dari ayat tersebut dapat kita simpulkan bahwa :
1.Setiap yang dijadikan oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus dijadikan oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan

60. Yesus lahir di kota nabi Daud
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Lukas 2:11)
Ayat tersebut adalah ucapan dari Malaikat di padang kepada para gembala ternak, yang mengabarkan bahwa pada hari itu telah lahir telah dilahirkan seorang juruselamat yang bernama Kristus, Tuhan, di kota Daud.
1.Siapa saja yang dilahirkan di kota Daud, pasti bukan Tuhan.
2.Yesus dilahirkan di Kota Daud, berarti Yesus bukan Tuhan.
Rasanya ayat tersebut (Lukas 2:11) tadi, janggal sekali, sebab bagaimana mungkin Malaikat bisa mengatakan telah lahir Kristus, Tuhan. Dalam berbagai terjemahan Alkitab yang berbahasa Inggris, Yesus itu diterjemahkan dengan kata Lord, sementara Tuhan (Allah) diterjemahkan dengan kata God. Sebenarnya dalam kamus bahasa Inggris, kata Lord berarti Tuan, bukan Tuhan! Dalam pengertian apa pun kata “Tuan” tidak sama dengan kata “Tuhan”. Contoh dalam berbagai Alkitab versi bahasa Inggris ayat tersebut berbunyi sebagai berikut :

Alkitab King James Version
“For unto you is born this day in the city of David a Savior, which is Christ the Lord.”
Alkitab today’s English Version.
“This very day in David’s town your Savior was born-Christ the Lord!”
Alkitab Contemporary English Version.
“This very day in King David’s hometown a Savior was born for you. He is Christ the Lord.”
Alkitab Revised Standard Version mengatakan :
“For to you is born this day in the city of David a Savior, who is Christ the Lord.”
Alkitab the Reader’s Digest Bible :
“For to you is born this day in the city of David a Savior, who is Christ the Lord.”

Dari kelima versi Alkitab bahasa Inggris ini, semuanya menyebut yesus dengan kata “Christ the Lord,” bukan “Christ the God.” Lord (tuan) sedangkan God (Tuhan).