YESUS WAFAT DI KASHMIR

Sabtu, 02 Januari 2010
Oleh : A. Faber Kaiser

Al-Shaikh-us-Sadiq Abi Ja’far Muhammad ibnu Ali ibnu Hasain ibnu Musa ibnu Baibuyah al-Qummi, seorang penulis Timur dan ahli sejarah yang termasyhur, begitu pula Shakh Al-Said-us-Sadiq, yang meninggal dunia di Khurasan pada tahun 962 Masehi, menghubungkan perjalanan Yuz Asaf di dalam bukunya yang termasyhur “Kama-lu-Din wa Tama-un-Ni’mat fi Asbat-il-Ghaibat wa Kasful- Khairat” juga yang disebut “Ikmaluddin”. Buku ini, yang dinilai sangat berharga oleh para orientalis Barat, pertama kali diterbitkan tahun 1882 oleh Aga Mir Baqar, pada Sayyid-us-Samad Press di Iran, dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh Professor Muller dari Universitas Heidelberg. Penulis buku ini berkelana ke mana-mana untuk memperbanyak dan melengkapi informasi buku ini, yang dengan teliti sekali sesuai kenyataan dan menyebutkan dua perkara perjalanan Yesus pertama ke Timur (ke Ceylon dan tempat-tempat lain) dan yang kedua, berakhir di Kashmir. Buku tersebut juga sedikit memberi penjelasan mengenai ajaran-ajaran Yesus selama dalam perjalanannya ini dan mengemukakan ajaran yang serupa seperti apa yang ada di dalam Injil yang empat.

Untuk melengkapi semua ini, Shaikh al-Sa’id-us-Sadiq mengutarakan riwayat kuno mengenai wafatnya Yesus. Menurut buku ini (lihat halaman 357-358), Yesus mengutus muridnya Ba’bat (Thomas) ketika beliau sudah dekat pada ajalnya, dan mengucapkan wasiyat terakhirnya, bahwa tugasnya harus diteruskan dan makam harus dibangun di atasnya dengan secermat mungkin apabila beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Thomas melaksanakan apa yang dimintanya. Yesus dikebumikan dengan kakinya membujur ke Barat dan kepalanya ke Timur. Begitu juga, Nabi Muhammad bersabda, bahwa Tuhan pasti menjaga ruhnya di tempat di mana beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Oleh karenanya, mengapa beliau dimakamkan di tempat tinggal yang kecil, di tempat isterinya Siti ‘Aisyah. (Lihat Mumtaz Ahmad Faruqui, The Crumbling of the Cross, hal. 70).

Makam Yesus di Kashmir
Makam yang diduga telah dibangun oleh Thomas di atas jasad Yesus itu berlokasi di distrik Khanyar, di pusat ibu kota Kashmir, Srinagar. Di jalan sebelah makam itu, terpampang sebuah papan-nama, dengan tulisan putih menonjol yang sudah tua: “Rozabal”, yakni kependekan dari “Rauza Bal”. “Rauza” adalah kata-kata yang berarti “Makam Nabi”, sebagaimana berlainan dengan Wali itu (yang disebut “Ziarat”). Bangunan itu persegi empat dan mempunyai satu ruangan mungil yang terpadu padanya. Di belakang bangunan itu terdapat pemakaman kaum Muslimin, dimana makam-makam tersebut, sesuai dengan kebiasaan kaum Muslimin, membujur ke Utara-Selatan.

Kalau berjalan terus masuk ke Rozabal kemudian masuk ke dalam ruangan (karena tempat itu disucikan oleh orang-orang Hindu dan Muslim, maka orang harus membuka alas kaki) orang pertamakali akan memasuki serambi. Di sekeliling ini ada kamar dalam, yang bila orang memasukinya harus melalui sebelah kiri dan sedikit membuka papan kayu yang ditulis (sebagai pengganti papan yang asli yang telah hilang), judul tulisan itu tertera: “Ziarat Yuza Asaf Khanyar”. “Makam” (ini menarik hati bahwa kata-kata itu di sini digunakan kata “ziarat”, sebagaimana telah kita lihat di muka, yakni yang berkenaan dengan orang-orang suci) Yuz Asaf, Khanyar”. Sedangkan sisa tulisan kaligrafi lainnya menunjukkan, bahwa Yuz Asaf sampai di Lembah Kashmir beberapa abad yang telah silam dan mempersembahkan kehidupan untuk mengajarkan kebenaran. Papan yang ada saat ini adalah persembahan Departemen Archeology (Kepurbakalaan) dari pemerintah Kashmir.

Di atas lantai serambi dalam terdapat dua batu maesan (batu kubur), keduanya ditutup dengan rangka-rangka kayu berukir. Salah satu batu yang terbesar adalah makam Yesus dan terletak agak ke muka dari serambi itu, sedangkan yang lebih kecil terletak dekat pintu masuk, ialah seorang Wali Muslim dari abad kelimabelas, Sayyid Nasiruddin. Ketaatannya kepada Yesus tiada terhingga, dan menurut kehendaknya supaya dimakamkan di dekat makam Yesus.

Dua batu maesan tersebut membujur ke Utara-Selatan, menurut kebiasaan kaum Muslimin, tetapi makam Yesus yang sebenarnya, yang terletak di bawah tanah, membujur ke Timur-Barat, sesuai dengan cara bangsa Yahudi. Waktu dahulu ruangan makam di bawah tanah tersebut dapat dicapai dengan menapaki satu tangga dari jalan sebelah barat bangunan, tetapi jalan masuk itu sekarang ditutup kecuali satu celah kecil.

Di lantai sudut sebelah timur-laut dari serambi utama itu diletakkan satu balok batu yang biasa digunakan untuk tempat lilin. Oleh sebab itu ia selalu tertutup oleh cairan lilin, tetapi ketika pada suatu hari, Professor Hassnain mulai menguliti cairan lilin tersebut, beliau mendapati patung salib yang mengeras, kemudian satu tasbih, dan setelah membersihkan permukaan batu tersebut lebih sempurna lagi, didapati sesuatu yang membekas dari telapak kaki yang nampak bekas-bekas luka penyaliban.

Sewaktu kami mengunjungi makam Yesus itu, kami dapat membuktikan, bahwa “cetakan telapak kaki” (footprints) tersebut tiada lain adalah ukiran pahat yang dikerjakan oleh seseorang zaman dahulu, yakni seorang ahli seni pahat yang tak dikenal. Demikianlah faktanya, bahwa ukiran pahat yang menggambarkan telapak kaki serta menonjolkan luka-luka penyaliban itu menunjukkan, bahwa siapa saja yang menyaksikan hal itu akan tahu bahwa Yuza Asaf dan Yesus orangnya itu-itu juga, dan ini menjadi saksi bukti.

Selama kunjungan kami ke Rozabal, kami selalu ditemani oleh seorang penjaga (kuncen), yang bertugas menjadi juru kunci. Berikut ini wawancara yang kami dapati bersamanya sewaktu kunjungan itu. (T = tanya, dan J = jawab):

T : Kenapa anda menjadi penjaga Rozabal?

J : Karena tradisi keluarga. Ayah saya, dan kakek saya dan ayah kakek saya..

T : Tapi kan anda bukan keluarga Basharat Saleem?

J : Ya, saya seorang keluarga jauh dari Basharat Saleem. (Saya harus banyak diam mengenai hal ini, karena Basharat Saleem bersikeras mengelak terhadap soal ini. Beliau hanya mengatakan bahwa penjaga makam itu semata-mata hanya seorang pegawai saja).

T : Apakah anda yakin bahwa makam ini makam Yesus?

J : Ini makamnya Yuza Asaf.

T : Dapatkah anda memberitahukan kepada saya, makam siapakah yang kedua dan lebih kecil itu?

J : Yuza Asaf seorang yang lebih mulia, maka baginya tidak cukup hanya diberikan satu maesan (batu kubur): beliau memiliki dua. (Orang lain di Srinagar mencoba meyakinkan saya mengenai batu kubur yang kedua itu, bahwa dia adalah seorang utusan dari Mesir yang dikirim ke Kashmir di zaman dahulu, kata mereka. Kedua versi itu salah, jawaban-jawaban si penjaga makam itu adalah ciri khas orang yang amat sederhana, yang hanya bertanggungjawab langsung memelihara bangunan itu, yang benar-benar tidak tahu apa-apa perihal tempat yang amat bersejarah itu).

T : Apa agama anda?

J : Saya Muslim.

T : Oleh agama-agama apa saja bangunan ini disucikan?

J. Bagi orang-orang Muslim, Kristen, Yahudi dan Hindu. Katanya, bahwa sejak zaman dahulu kala banyak sekali orang dari berbagai agama telah datang untuk menyampaikan rasa hormat ke tempat ini. Tandatangantandatangan di buku tamu para pengunjung Rozabal ini dapat menjadi saksi baginya.

T : Dapatkah anda mengingat-ingat, siapa sajakah orang penting yang pernah berziarah ke tempat ini?

J : Banyak sekali orang terpelajar dan Professor sampai ke sini, tetapi bagi saya khususnya, orang-orang penting yang pernah menziarahi Rozabal ini adalah paman kami, Perdana Menteri Indira Ghandi. Banyak juga para bintang film sampai ke sini.

T : Apakah anda ingat, adakah beberapa pendeta Kristen yang sampai ke sini?

J : Mungkin sekali telah banyak yang datang, karena di sini banyak sekali berbagai sekolah Kristen, tetapi saya tidak ingat orang-orang itu.

Juru bahasa selama kunjungan ini adalah putera Professor Hassnain, Mr. Fida, yang sangat banyak membantu kami selama kami tinggal di Kashmir.
Kesimpulannya, patut dicatat, bahwa orang-orang dari Kashmir yang berkunjung ke makam tersebut dan meninggalkan sesajen di sana, mereka tahu, bahwa itu adalah makamnya Hazrat Yuz Asaf atau Nabi Sahib (Sahib adalah bahasa Urdu yang artinya Bapak atau Tuan.- Penj.), Shahzada Nabi (“Pangeran Nabi”) atau Isa Sahib (yakni Nabi ‘Isa atau Yesus).

0 komentar:

Posting Komentar